Pilpres 2019
Pernyataan SBY Untuk Bongkar Fitnah Sampai ke Ujung Dunia, Kini Tim Demokrat Menuju Amerika
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, kembali mengunjungi Dewan Pers untuk melihat perkembangan laporan partainya
TRIBUNSUMSEL.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, kembali mengunjungi Dewan Pers untuk melihat perkembangan laporan partainya, kepada media asing Asia Sentinel.
Hal tersebut dilansir TribunWow.com dari akun Twitter Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief, @AndiArief_, Senin (24/9/2018).
Andi Arief menuliskan, Hinca kembali menemui Dewan Pers untuk menanyakan perkembangan laporan Asia Sentinel.
Baca: Dikeroyok Hingga Tewas, Haringga Sirila Dikebumikan di Jawa Barat, Tanah Kelahiran Ibunya
Ia juga mengungkapkan tim Partai Demokrat telah selesai menyelidiki Asia Sentinel ke Hongkong serta tim lainnya sedang menuju Amerika Serikat (AS) dengan tujuan yang sama.
Baca: Suporter Meninggal Dikeroyok, Save Our Soccer (SOS) : Nyawa Sangat Murah di Sepakbola Indonesia
Lanjutnya, Andi Arief mengatakan, pihaknya serius untuk membongkar fitnah Asia Sentinel yang merilis berita Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah pemerintahan dengan konspirasi kriminal yang sangat besar.
"Hari ini Sekjen Demokrat @hincapandjaitan akan kembali menemui Dewan Pers melaporkan/menanyakan perkembangan Asia Centinel.
Seperti diketahui satu tim demokrat sdh selesai dari Hongkong, satu tim lagi sedang ke USA. Kami serius membongkar fitnah ini," tulis akun @AndiArief_.
Diberitakan sebelumnya, Asia Sentinel merilis artikel yang menyebut pemerintahan Presiden Indonesia keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah pemerintahan dengan konspirasi kriminal yang sangat besar.
Mendapat kabar tersebut, Partai Demokrat melaporkan pemberitaan media asing Asia Sentinel kepada Dewan Pers, di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, diberitakan Tribunnews.com, Senin (17/9/2018).
Pengaduan Partai Demokrat ini diwakili oleh Hinca Pandjaitan bersama Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat Imelda Sari, Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Ferdinand Hutahaean, dan enam orang lainnya.
Hinca memaparkan, pengaduan pihaknya ke Dewan Pers untuk menjaga kebebasan pers di Indonesia sesuai dengan kode etik jurnalistik.
Menurutnya, satu di antara hal yang menjadi masalah adalah media-media dalam Indonesia turut menyebarkan berita tersebut.
“Kasus ini sudah lama ditutup secara hukum dan politik tapi kemudian muncul kembali dengan mengutip media asing yang belum tentu kredibel, ini menjadi pembelajaran bagi media-media di Indonesia,” terang Hinca.
Permintaan Maaf Asia Sentinel
Kemudian pada Rabu (19/9/2018), Asia Sentinel telah merilis artikel permintaan maaf kepada SBY dan Partai Demokrat.
Dilansir TribunWow.com dari situs asiasentinel.com, hal itu diunggah dengan judul 'Permintaan maaf kepada Presiden Yudhoyono dan Partai Demokrat Indonesia', menggunakan Bahasa Inggris.
Dalam permintaan maaf tertulis itu, Asia Sentinel mengakui, artikel yang ditulis sendiri oleh pemimpin redaksi Asia Sentinel, John Berthelsen, memuat banyak tuduhan tentang gugatan dari kasus bank Century.
Ia juga mengakui isi dari pemberitaan itu melanggar praktik jurnalistik karena hanya menuliskan sumber dari satu sisi dan membuat ketidakadilan bagi SBY.

Namun, Partai Demokrat telah geram dan tetap melanjutkan laporan fitnah Asia Sentinel kepada Dewan Pers.
Pada Kamis (20/9/2018), Andi Arief merilis video di akun Twitternya, bahwa Hinca Pandjaitan di Hongkong untuk menelusuri keberadaan media asing Asia Sentinel.
Dari video tersebut, Hinca Pandjaitan mengatakan jika pihaknya tidak akan berhenti melakukan penelusuran dan akan tetap menuntaskan polemik terkait tudingan Asia Sentinel yang dinilai merugikan partainya dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hinca mengatakan, jika hasil temuannya akan ia beberkan semuanya kepada Dewan Pers.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Penyelidikan di Hong Kong Selesai, Kini Partai Demokrat Kirim Tim ke Amerika Serikat, http://wow.tribunnews.com/2018/09/24/penyelidikan-di-hong-kong-selesai-kini-partai-demokrat-kirim-tim-ke-amerika-serikat