Ngaku 'Berbicara dengan Tuhan' Bocah 13 Tahun Ini Tega Bunuh Kedua Adiknya yang Masih Balita

Ngaku 'Berbicara dengan Tuhan' Bocah 13 Tahun Ini Tega Bunuh Kedua Adiknya yang Masih Balita

IndyStar
Balita yang dibunuh 

TRIBUNSUMSEL.COM - Ngaku 'Berbicara dengan Tuhan' Bocah 13 Tahun Ini Tega Bunuh Kedua Adiknya yang Masih Balita

Seorang anak laki-laki di Indiana yang baru berusia 14 tahun ditahan di pusat penahanan ramaja setelah mengakui perbuatan kriminalnya setahun yang lalu.

Anak laki-laki tersebut mengaku telah membunuh kedua adiknya yang masih balita.

Adik perempuannya, Desiree McCartney yang baru berusia 23 bulan meninggal karena gangguan napas setelah dirawat di rumah sakit selama 5 hari.

Ternyata Desiree terkena gangguan napas karena usaha pembunuhan yang dilakukan kakaknya.

Kakak Desiree menggunakan handuk untuk mencekik adik perempuannya pada 1 Mei 2017 lalu.

Beberapa bulan kemudian, adik laki-lakinya, Nathaniel Ritz yang baru berusia 11 bulan juga dibunuh dengan dibekap selimut.

Segera setelah kematian bayi laki-laki, remaja ini mengaku membunuh adik-adiknya.

Sang ibu, McCartney tetap membela remaja tersebut, "Dia bukan monster seperti yang dikatakan orang-orang".

"Ini mimpi terburuk seorang ibu untuk memiliki keluarga yang begitu berharga dan kemudian bangun dengan kemungkinan hasil terburuk."

Remaja itu mengatakan hal yang kurang jelas pada para penyidik.

Dia mengaku membunuh adik-adiknya agar mereka tidak hidup di neraka.

Jaksa Ripley County Richard Hertel mengatakan bahwa remaja itu ditangkap pekan lalu atas tuduhan pembunuhan anak-anak yang terjadi di rumah keluarga di Osgood, sebuah komunitas pedesaan sekitar 60 mil di tenggara Indianapolis.

Remaja itu juga mengaku menggunakan handuk untuk mencekik adik perempuannya dan selimut untuk membunuh adik laki-lakinya.

Menurut pernyataan tertulis, remaja itu mengatakan kepada penyelidik bahwa, "dia memiliki percakapan dengan Tuhan tentang mereka, tetapi dia tidak bisa membicarakannya karena dia telah berjanji pada Tuhan dia tidak akan memberitahu siapa pun."

Remaja itu juga bercerita tentang menyelamatkan Desiree dan Nathaniel dari neraka dan rantai api.

Dia kemudian menambahkan bahwa dia tidak ingin bila adik-adiknya harus hidup di neraka.

Karena sebelum mencekik adiknya, remaja itu telah melakukan upaya penyelamatan adik-adiknya dari rantai api neraka.

Setelah itu, ia melanjutkan untuk menggambarkan bagaimana dia mencekik anak-anak itu.

Ketika ditanya apa itu neraka, bocah itu menjawab bahwa api neraka adalah 'tugas-tugas'.

Sebelum bertanya lebih jauh, petugas penyelidik melihat daftar tugas-tugas harian yang harus diselesaikannya.

Menurut surat pernyataan, nenek remaja itu memberi tahu bahwa ketika dia bertanya mengapa dia membunuh saudara-saudaranya, dia menjawab bahwa dia tidak ingin mereka diperlakukan seperti dia dulu.

Seorang paman mengatakan kepada para penyelidik bahwa sehari sebelum kematian Nathaniel Ritz, remaja itu memberitahunya bahwa ayah Ritz telah mengotori hidungnya.

Hertel mengatakan motif remaja tersebut tetap tidak jelas, tetapi dokter yang akan memeriksanya mungkin dapat menjelaskannya.

Apakah ada gangguan psikologis karena pengalaman buruk yang pernah dia alami atau karena kemungkinan lain.

"Selama 19 tahun saya disini, saya tidak pernah mengalami hal yang menganggu dan berakhir seperti ini," katanya dalam konferensi pers di Versailles.

Hertel mengatakan bahwa sebelum membunuh saudara perempuannya, remaja tersebut lebih dulu meremas kucing hingga organ dalamnya keluar.

Dia beralasan melakukan itu karena si kucing telah mencakarnya.

Setelah sidang pengadilan, hakim baru bisa memutuskan apakah remaja tersebut akan diadili sebagai orang dewasa seperti tuntutan jaksa atau tidak.

Sementara tetangga di sekitar rumah, Becky Horn mengaku sangat kehilangan dua balita tersebut.

"Kami menangis selama berminggu-minggu," kata Horn.(*)

Artikel ini telah tayang di Nakita dengan judul Anak 13 Tahun Bunuh Dua Adiknya yang Masih Balita, Alasannya Tak Masuk Akal!

Sumber: Nakita
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved