Punya Selembar Kalender 17 Agustus 1945, Pernah Ditawar Seharga Mobil

Punya Selembar Kalender 17 Agustus 1945, Pernah Ditawar Seharga Mobil Selembar kalender yang dijual di Zona Kaka arena Asian Games 2018,

Tribunnews.com/Gita Irawan
Kalender langka tahun Agustus 1945 yang dijual di lapak Batavia Books dan Batu Raden Antik, Zona Kaka Asian Games 2018, Gelora Bung Karno, Senayan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNSUMSEL,COM, SENAYAN -  Punya Selembar Kalender 17 Agustus 1945, Pernah Ditawar Seharga Mobil 

Selembar kalender yang dijual di Zona Kaka arena Asian Games 2018, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta berharga sangat mahal.

Pasalnya, selembar kalender bertahun Jepang berwarna cokelat itu adalah kalender bertanggal 17 Agustus 1945.

Menariknya, warna tanggal 17 tersebut belum berwarna merah seperti kalender sekarang.
Pemilik kalender, Muchlis Amir mengatakan kalender itu pernah ditawar seharga sebuah mobil.

Amir mengaku sudah puluhan orang yang mencoba menawar kalender itu.

Terakhir, kalender itu ditawar oleh seorang pengusaha mobil saat acara Pekan Raya Indonesia di ICE tahun 2017 lalu.

Pengusaha itu ingin menukar kalender tersebut dengan sebuah mobil dari showroomnya.

Namun Amir menolaknya.

"Rp 1 miliar pun nggak akan saya jual," kata Amir di lapaknya pada Sabtu (1/8/2018).

Menurut Amir, kalender itu punya nilai sejarah tinggi dan sebagai bahan edukasi untuk pengunjuung tokonya.

Sebelumnya, Amir telah mencari kalender itu selama 10 tahun.

Namun pedagang barang antik sejak 1980 itu mengaku baru mendapatkannya dari seorang kolektor di Jawa Timur tiga tahun lalu.

"Sangat senang," kata Amir sambil tersenyum lebar ketika ditanya perasaannya ketika mendapat barang langka itu.

 

Meski kalender itu tidak akan dilepas meski ada yang menawarnya Rp 1 miliar, namun ia mengatakan akan pikir-pikir dulu kalau negara akan membelinya.

Pernah suatu ketika seorang kawannya menawarinya sebuah kalender bertanggal 17 Agustus 1945.

Namun ketika melihat barangnya, Amir tahu itu barang palsu.

Itu karena foto kepala kalender tersebut bergambar Soekarno dan Hatta sedang membaca teks proklamasi kemerdekaan.

"Nggak mungkin, kan? Saya ketawa aja," kata pensiunan karyawan swasta itu sambil tertawa.


 
 


Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved