Pilpres 2019
Ferdinand Hutahaean Blak-blakan Alasan Mengapa tak Suka Jokowi hingga Harus Diganti
Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean memang sosok yang kerap menyerang Presiden Jokowi
TRIBUNSUMSEL.COM-Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean memang sosok yang kerap menyerang Presiden Jokowi.
Sikap ini sudah ditunjukkan Ferdinand bahkan sejak DPP Demokrat resmi mendukung pasangan Prabowo Sandiaga di Pilpres 2019.
Hampir semua postingan di akunnya menyudutkan kinerja Jokowi.
Termasuk cuitan Ferdinand yang menyalahkan kebijakan ekonomi Jokowi hingga Jumat (31/8/2018), kurs rupiah melemah hingga Rp 14.710 per dollar AS, yang posisi terlemah penutupan rupiah sejak krisis moneter (krismon) Juni 1998, yang sempat menyentuh Rp 14.750 per dollar AS.
Tapi, jika melihat perdagangan intrahari, rupiah pernah diperdagangkan sampai Rp 14.828 per dollar AS pada 29 September 2015 silam. Namun, hari itu, rupiah ditutup di level Rp 14.691 per dollar AS.
Bahkan Ferdinand dengan yakin menyebut Jokowi akan kalah dalam Pilpres 2019.
''Hasilnya nanti April 2019 Jokowi kalah, Oktober 2019 saya antar keluar gerbang istana. Doakan saja,'' tulis Ferdinand.
Tak ketinggalan Ferdinand juga menyemprot Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Diketahui Sri Mulyani pernah menjabat Menteri Keuangan saat SBY, namun akhirnya memilih ke Bank Dunia diduga terkait perseteruan dengan sejumlah elite Tanah Air.
Saat Jokowi menjadi presiden Sri Mulyani bersedia menjadi Menteri Keuangan meski meninggalkan posisi dengan gaji yang jauh lebih tinggi di Bank Dunia.
''Sri Mulyani kualat sih sm SBY,'' katanya.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui laman Twitter @LawanPolitikJW yang diunggah pada Sabtu (1/9/2018).
Awalnya, Ferdinand Hutahaean tampak adu pendapat dengan sejumlah netter di laman Twitternya.
Dari video yang diunggah oleh warganet akun @AnnaSuezann, Jokowi mengatakan jika persoalan stuntman sebenarnya tidak perlu diurus, dan hanya sekedar hiburan saja.
Jokowi pun sempat menyindir para tokoh politik yang mempermasalahkan hal itu.
"Saya setuju, itu memang hanya hiburan Pak.. Saya pribadi, tdk mempermasalahkan film itu kok.
Tapi, yg bikin org mempermasalahkan itu bkn akting Bapak, melainkan ada media elektronik dan pendukung Bapak yg ngotot bilang kalo akting itu Bapak sendiri yg melakukan, bkn stuntman!,"tulis akun tersebut.
Postingan itu kemudian dikomentari oleh netizen dengan akun@Buahimportmurah yang mentautkan akun Ferdinand Hutahaean, lantaran termasuk pengkritik aksi Jokowi.
"Yang mempermasalahkan stuntman tersebut adalah kelompok kardus, salah satunya @LawanPoLitikJW , makanya pakai logika lah masak presiden disuruh akrobat. Aksi itu sama dengan queen elizabeth pada pembukaan olimpiade," tulisnya.
Menanggapi hal tersebut, Ferdinand Hutahaean pun memberikan tanggapan.
Menurut Ferdinand, aksi tersebut tidak memilik nilai kebangsaan dan tidak bermanfaat untuk bangsa.
@LawanPoLitikJW: Yg masalah bkn pd stunt man nya, jgn d*ng*. Aksi itu tdk memiliki nilsi kebangsaan dan tdk memiliki mamfaat sama sekali utk bangsa.
Paham km c*k?
Cuitan itu pun mendapat komentar dari netter @Erlankh yang menanyakan tindakan Ferdinand apa yang bermanfaat untuk bangsa.
"trus anda sendiri sdh melakukan aksi yg memiliki nilai kebangsaan dan bermanfaar untuk bangsa...??," tanyanya.
Ferdinand lantas memberikan jawaban dengan mengatakan jika tindakan yang lawan adalah melawan penguasa sekrang ini.

@LawanPoLitikJW: Sudah. Salah satunya melawan penguasa sekarang.
Postingan itupun kembali ditanggapi oleh @Erlankh yang menanyakan apakah tindakan seperti itu bermanfaat untuk bangsa.
@Erlankh: Anda pikir itu bermanfaat untuk bangsa...bangsa yg mana...???
Ferdinand membalas dengan mengatakan hal itu sangat bermanfaat, lantaran jika tidak ada yang melawan, maka Indonesia akan semakin hancur.
@LawanPoLitikJW: Sgt bermamfaat, sebab bila tdk dilawan, mk bangsa ini ajan makin hancur.
Akun @Erlankh kemudian menanyakan hasil yang sudah didapat dari perlawanan Ferdinand Hutahaean.
@Erlankh: sdh ada hasilnya...?? yg menurut anda melawan penguasa..?? trus hsl perlawan anda sdh memberi manfaat kpd bangsa...??
Ferdinand Hutahaean pun kembali memberikan jawaban yang mengatakan jika hasil perlawanannya adalah hasil Pilpres 2019 mendatang.
"Hasilnya nanti April 2019 Jokowi kalah, Oktober 2019 saya antar keluar gerbang istana. Doakan saja," kata Ferdinand.
Pernyataan itupun kemudian dikomentari oleh netizen dengan akun @sdha_agatha, yang menanyakan kenapa Ferdinand seolah sangat membenci Jokowi.
"Bang, maaf nih mau tanya..
Kenapa sepertinya benci sekali sama pak @jokowi ?
Salah apa beliau?," tanya akun tersebut.
Menanggapi hal itu, Ferdinand mengaku jika dirinya tidak membenci Jokowi secara pribadi.
Melainkan tidak menyukai cara Jokowi memimpin negeri ini.
"Saya tdk benci Jokowi secara pribadi. Tp sy tdk suka cara dia mimpin negeri ini yg penuh senda gurau.
Sy juga tak setuju kebijakannya soal utang dan soal prioritas pembangunan.
Sy jg tak suka cr nya mengurus ekonomi dan sll menyalahkan masa lalu.
Mk itu jkw hrs diganti," ucap Ferdinand.

(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)