Pilpres 2019
Beredar Video Rizieq Shihab terkait Pernyataan Dukungan Pilpres 2019, Ternyata
Hanya ada pasangan yang bakal bertarung di Pilpres 2019, bakal Capres Jokowi-Maruf dan Prabowo Subianto - Sandiaga
TRIBUNSUMSEL.COM-Hanya ada pasangan yang bakal bertarung di Pilpres 2019, bakal Capres Jokowi-Maruf dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Lantas, ke mana arah dukungan Rizieq Shihab, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI)?
Rizieq mengeluarkan pernyataan terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Pernyataan Rizieq Shihab ini sekaligus untuk membantah adanya klaim dari satu kelompok yang menyebutkan bahwa dirinya telah mendukung pasangan capres/cawapres tertentu.
"Sampai hari ini belum keluar pernyataan untuk dukung siapa pun. Belum ada pernyataan resmi dukung siapa pun. Kalau di medsos Habib Rizieq dukung Si A dan Si B, itu bohong," ujar Habib Rizieq dalam video terbaru yang diposting di akun twitternya sekitar 11 jam lalu tersebut.
Menurut Rizieq Syihab, dirinya baru akan menyatakan dukungan setelah ada pertemuan para ulama yang akan digelar di Jakarta.
"FPI, Persaudaran 212, pengawal fatwa ulama, akan tetap setia mengawal ijtima ulama," katanya.
Menurut Rizieq Syihab, pertemuan para ulama atau ijtima ulama kedua akan digelar di Jakarta pada awal September 2018 ini.
"Jadi sekali lagi kita putuskan setelah ijtima ulama. Ijtima ulama dilaksanakan 7-15 September," katanya.
Peserta Ijtima ulama kedua adalah para ulama dari seluruh Indonesia, ada dari Aceh, Sumatera Utara, Nusa Tenggara, Papua, dan daerah-daerah lainnya.
Meski dirinya baru memutuskan mendukung ke salah satu pasangan setelah keputusan Ijtima ulama kedua, Rizieq telah memberi sinyal-sinyal ke arah mana kelak dukungan akan diberikan.
"Saya dkung capres/cawapres yang disepakati koalisi keumatan dan direstui itjima ulama. Kalau tidak direstui ulama, saya tidak akan dukung," kata Rizieq Syihab.
Menurut Rizieq, pada Ijtima tahap pertama telah diputuskan untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai Capres. Kemudian mengusulkann Salim Al Jufri dan Ustaz Abdul Somad sebagai Cawapres.
"Sekarang koalisi terima Prabowo sebagai capres, tapi tidak cawapres yang disarankan ijtima. Jadi nanti akan kita minta pertimbangan lagi," katanya.
Habib juga kembali mengingatkan umat agar jangan salah pilih Presiden, terutama yang membiarkan penistaan agama tetap berlangsung dan tidak tegas terhadap mereka yang diduga menjadi antek-antek PKI.
"Sekarang bapak-bapak dan ibu lihat di indonesia, agama dinista, dinoda, terus orang yang menodai agama dibiarkan oleh aparat. Saya tanya, prihatin apa tidak. Bapak ibu pengin punya presiden yang tegas yang akan menangkap orang yang menodai agama, kalau pengin punya presiden seperti itu, ya suruh tanda tangan dulu calonnya," kata Rizieq.
Dia menambahkan, "Sekarang gerakan PKI di idnonesia makin merejalela, Anda mau memilih presiden yang melawan PKI atau setuju PKI. Kalau tak berani lawan PKI, ya jangan dipilih. kalau siap lawan PKI, tanda tangan."
Lebih lengkap, simak link video pernyataan Rizieq Syihab berikut ini.
Rekomendasi Ijtima Ulama
Sebelumnya diberitakan, pertemuan Ijtima Ulama yang dihadiri oleh sejumlah petinggi partai politik dari koalisi keumatan akhirnya menghasilkan rekomendasi calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) yang akan diusung dalam pilpres 2019.
Dipimpin oleh KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’i, ijtima ulama ini menetapkan 3 nama yang direkomendasikan sebagai capres dan cawapres dalam pilpres tahun depan.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Puan PAN Riau yang juga Bendahara Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), Elidanetti kepada Warta Kota, Minggu (29/7/2018) siang.
"Untuk capres Pak Prabowo Subianto. Sedangkan untuk cawapres Ustad Abdul Somad (UAS) dan Salim Segaf Al-Jufri. Itu kalau PAN dan PKS nggak mau ngalah soal cawapres," ujar Elidanetti.
Sebelumnya, sejumlah petinggi partai politik yang tergabung dalam koalisi keumatan mengadakan pertemuan terkait pilpres 2019 mendatang di Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat.
Pertemuan bertajuk forum ijtima' ulama yang digagas oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama tersebut berlangsung mulai Jumat (27/7/2018) sampai dengan Minggu (29/7/2018).
Pada saat pembukaan, selain pengurus GNPF Ulama dan Persaudaraan Alumni (PA) 212, petinggi parpol yang hadir di antaranya berasal dari Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Berkarya.
Tokoh-tokoh yang hadir saat pembukaan yakni Amien Rais, Edy Soeparno, Anies Baswedan, Zulkifli Hasan, Prabowo Subianto, Sohibul Iman, Tommy Soeharto, Salim Segaf Al-Jufri, Yusuf Muhammad Martak dan Fadli Zon, serta sejumlah tokoh lainnya.
Bahkan, Imam Besar Habib Rizieq menjadi pembuka melalui teleconference dari Mekkah Arab Saudi.
Pertemuan ini bertujuan untuk membahas dan menghasilkan rekomendasi mengenai siapa capres dan cawapres yang akan diusung koalisi keumatan pada pilpres tahun depan.