Si Kanibal Sumanto Ikut Lomba Makan Kerupuk 17 Agustus, Katanya Rasanya Lebih Enak Daripada Ini
Si Kanibal Sumanto Ikut Lomba Makan Kerupuk 17 Agustus, Katanya Rasanya Lebih Enak Daripada Ini
TRIBUNSUMSEL.COM - Si Kanibal Sumanto Ikut Lomba Makan Kerupuk 17 Agustus, Katanya Rasanya Lebih Enak Daripada Ini
Sumanto, pria yang pernah membuat geger karena memakan mayat ini kabarnya baru saja mengikuti lomba 17 Agustus.
Apakah kalian masih ingat dengan sosok Sumanto?
Setiap tahun dalam perayaan Hari Kemerdekaan RI selalu diselenggarakan berbagai lomba.
Tak terkecuali dengan sosok Sumanto, si kanibal.
Saat sedang menjalani rehabilitasi, Sumanto juga ikut serta dalam lomba 17 Agustus.
Sebagaimana dilaporkan oleh Kompas.com (14/5/2018) pria kanibal yang pernah membuat geger dunia karena memakan daging manusia pada awal tahun 2003, kini sedang menjalani hari-hari di Pondok Rehabilitasi Jiwa An-Nur, Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga, Jawa Tengah.
Di bawah asuhan KH Supono Mustajab, Sumanto menjelma menjadi sosok yang tidak lagi ditakuti.

Masyarakat sekitar pondok sudah dapat menerima Sumanto di lingkungannya.
Bahkan, untuk memeriahkan HUT RI ke-73, Sumanto turut berpartisipasi dalam berbagai perlombaan.
Sumanto ikut serta dalam lomba makan kerupuk pada peringatan 17 Agustus di pondok rehabilitasi tersebut.
Riuh tepuk tangan warga yang memadati lapangan Desa Bungkanel semakin membakar semangat Sumanto untuk memenangkan lomba.
Walaupun tangan Sumanto diikat, pria berusia 48 tahun itu tampak lahap menyantap kerupuk yang digantung setinggi kepalanya.
“Lebih enak kerupuk daripada cicak,” kata Sumanto berkelakar.

Siapa sangka Sumanto keluar menjadi pemenang dalam lomba makan kerupuk tersebut.
Selain ikut lomba memakan kerupuk, ternyata Sumanto juga turut serta dalam lomba 17 Agustus lainnya.
Selain menang lomba makan kerupuk, Sumanto juga memenangi lomba panco.
Bahkan, dia berhasil menumbangkan dua lawan sekaligus.
“Ya, karena saya sering macul (mencangkul), jadi kuat,” kata Sumanto saat ditanya rahasia kekuatannya.
Berbagai lomba lainnya juga digelar oleh panitia, seperti joget balon, memasukkan pensil ke botol dan lomba adu panco.
Perlombaan yang diikuti oleh 20 warga panti itu berlangsung semarak.
Peserta terlihat antusias dan sangat menikmati.
Panitia mengelompokkan puluhan orang yang rata-rata mengidap gangguan kejiwaan dan narkotika.
Pengelola panti rehabilitasi, KH Supono Mustajab mengatakan, selain untuk menyemarakkan HUT ke-73 RI, perlombaan ini juga digunakan sebagai ajang melatih mental warga panti.
Hal ini tercermin dari kerja tim di beberapa nomor lomba, seperti lomba joget balon dan memasukkan pensil ke botol secara berkelompok.
KH Supono Mustajab berkata, “meskipun lombanya sederhana, tapi bisa juga untuk melatih mental pasien, bagian dari terapi.”