Kelola Sendang Bangun lanskap Sumsel Dengan Penerapan Sains

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sebagai salah satu provinsi yang ada di Indonesia, Sumatera Selatan berkomitmen untuk terus mengembangkan pembangunan hijau di Bumi Sriwijaya.

Salah satunya melalui Pendekatan Lanskap Berkelanjutan.

Koordinator KOLEGA Sumsel Dr Najib Asmani mengatakan, salah satu inovasi pendekatan lanskap di Sumsel ini adalah Proyek KELOLA Sendang-ZSL.

Baca: Sumsel Pertama Kalinya Akan Mengadakan Festival Landscape

Inovasi tersebut merupakan penggunaan sains dalam membangun sistem, kelembagaan dan model-model kemitraan aksi di lapangan.

 “Jadi, Pemprov Sumsel bersama KELOLA Sendang mengembangkan Sistem Informasi Tata Ruang atau SITARUNG untuk mendukung layanan kepada para pihak untuk penataan ruang,” ujar Najib di sela-sela acara Sarasehan Lanskap Nusantara yang pertama kali di Indonesia, di Kuto Besak Theater Restaurant, Rabu (25/7/2018).

Direktur Proyek KELOLA Sendang Prof Dr Damayanti Buchori menjelaskan, tentang penerapan pendekatan dan praktik-praktik pengelolaan lanskap dari berbagai daerah seperti dari Kaltim, Kalteng, Jambi, Aceh dan lain sebagainya.

Salah satu inovasi pendekatan lanskap di Sumatera Selatan adalah Proyek KELOLA Sendang-ZSL.

“Inovasi kami adalah penggunaan sains dalam membangun sistem, kelembagaan dan model-model kemitraan aksi di lapangan. KELOLA Sendang bersama dengan Pemprov Sumsel mengembangkan SITARUNG untuk mendukung layanan kepada para pihak untuk penataan ruang,” katanya.

Pihaknya pun mengundang para ahli dan peneliti dari berbagai perguruan tinggi untuk mengembangkan sains konservasi dan restorasi, hidrologi gambut, kesesuaian lahan, dan sebagainya untuk pengelolaan lanskap berbasis sains.

Dijelaskannya, salah satu aspek penting dalam pendekatan lanskap adalah bagaimana bisa sinergi dengan rencana pembangunan dan program-program pemerintah baik pusat maupun daerah.