Berita Sriwijaya FC

Sriwijaya FC Terusir dari Palembang Akibat Ulah Supporter, Alex: Mereka Harus Bertanggung Jawab

Sriwijaya FC dipastikan menjalani laga usiran pasca terjadi kerusuhan suporter di Stadion GSJ.

TRIBUNSUMSEL.COM/ABRIANSYAH LIBERTO
PERBAIKAN - Gubernur Sumsel Ir Alex Noerdin melihat kondisi kursi penonton yang dirusak oleh suporter Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Senin (23/7/2018). Perbaikan ini diperlukan kurang lebih satu minggu.TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sriwijaya FC dipastikan menjalani laga usiran pasca terjadi kerusuhan suporter di Stadion GSJ.

Laskar Wong Kito dilarang menjalani pertandingan home di stadion mana pun di Palembang.

Praktis SFC akan menjalani laga usiran lawan Pusamania Borneo, Minggu (29/7) mendatang, di Stadion PTIK Blok M Jakarta.

"Kami sudah berkomunikasi dengan pihak PT LIga dengan aga usiran. Sebetulnya, jika tidak ada kejadian kemarin masih bisa dibicarakan," ujar Direktur Kompetisi PT SOM, Augie Bunyamin Senin (23/7).

Menurut Augie, jika tidak ada kejadian pengerusakan sejumlah kursi stadion oleh oknum suporter, pihaknya masih bisa bicara dengan pihak Inasgoc, terutama untuk satu pertandingan terakhir lawan Pusamania.

"Tetapi dengan kejadian kemarin, sudah melebih menguatkan untuk segera dan sudah ada suratnya bahwa sudah tidak bisa dipergunakan untuk pertandingan apapun dan harus steril, di JSC," ujar Augie.

Maka itu, pihaknya berkoodinasi dengan pihak Liga agar menunda pertandingan atau re-schadule, setelah Asia Games. Hal ini telah disetujui, kecuali pertandingan lawan Pusamania.

"PT Liga sudah memberikan jawaban bahwa itu tidak bisa, SFC harus tetap main di tanggal 29 Juli lawan Borneo. Tempatnya PT Liga sudah memberikan sulosi PTIK Blok M Jakarta," jelas Augie.

Menurut Augie, PT LIga memang tidak menolelir untuk satu pertandingan lawan Borneo, setelah tanggal 11 Agustus.

"Memang, PT Liga mencoba membantu untuk me reschadule ke tanggal 4 September, setelah Asian Games 2018. Itulah kondisi terakhir yang kami komunikasikan dengan PT Liga," ujarnya.

Menurut Augie, pihaknya bertanggung jawab atas Kerusakan yang terjadi di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.

"Sriwijaya FC bertanggung jawab karena kita meminjam, apa yang sudah lakukan," jelasnya.

Maka itu, pihak PT SOM sudah bersama-sama manajemen mendampingi Gubernur Sumsel H Alex Noerdin ke Stadion GJS,kemarin.

Rasa sedih dan kesal dirasakan gubernur melihat fasilitas di GSJ dalam kondisi rusak.

“Rasa sedih, rasa kesal. Sedih karena mengapa anak-anak kita merusak kita sendiri ini,” kata Alex yang datang ke GSJ melihat langsung TNI dari Satuan Zikon 12 memperbaiki kursi.

Alex melanjutkan GSJ dibangun dengan susah payah dengan menggunakan uang negara, uang sponsor untuk membela RI pada Asian ke XVIII tapi rusak oleh ulah sebagian dari oknum suporter yang katanya kesal karena SFC kalah.

“Di sini saya sampaikan rasa sedih saya, rasa kecewa saya terhadap ulah oknum suporter. Suporter itu bagus tapi oknumnya yang merusak, nah mereka harus bertanggung jawab untuk ini karena ini sudah perbuatan pidana kriminal dan sudah dilaporkan ke polisi,” jelasnya.

Alex pula meminta kepada kepolisian untuk mengusut dengan tuntas kasus ini agar ini tidak terjadi dan terulang lagi. Termasuk usut aktor intelektual?

“Saya tidak mengatakan (ada aktor intelektual) itu, tapi usut sampai tuntas. Bagaimana bisa sampai hati merusak stadion yang sudah dibangun dengan susah payah, direhab dengan susah payah dan ini salah satu stadion terbaik,” jelasnya.

“Merusak rumah neneknya saja dipidana, apalagi ini fasilitas negara, jadi harus dipidana, tidak ada alasan lagi,” tegas dia.

Alex kembali menegaskan mulai saat ini stadion GSJ dan seluruh venue yang akan digunakan untuk Asian Games akan steril, tidak bisa dipakai lagi untuk pertandingan.

Alex meminta kepada seluruh warga Sumsel untuk ikut menjaga suasana kondusif, apalagi Sumsel menjadi tuan rumah dalam hitungan hari.

“Jangan memprovokasi dibalik medsos dan lain-lain, kalau perlu ketemu sama saya Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, kita diskusikan, dimana kesalahan, dimana kekeliruan, kita luruskan, jangan bicara ekspose hal-hal yang belum tentu benar,” terang Alex.

Gubernur sangat berterima kasih kepada anggota TNI yang rela untuk membantu perbaikan kursi.

“Saya berterima kasih kepada TNI yang dengan spontan mengirimkan prajurit dari Zikon 12 untuk ikut memperbaiki lagi kursi yang rusak dan kursi yang kemarin sengaja dikotori dan sebagainya terima kasih. Hormat saya kepada TNI,” ucap Alex.

Alex mengungkap sebagai tuan rumah Asian Games bersama dengan Jakarta masyarakat diminta jaga kepercayaan ini, jaga penghargaan ini karena Sumsel sudah bangun 20 venue berstandar internasional dengan dana dari pemertintag, pihak swasta, pihak ketiga dan lain sebagainya.

“Kita jaga ini dan saya minta tidak boleh terulang lagi, siapapun pelakunya tidak boleh terulang lagi,” harapnya.

Sementara itu, sebanyak 75 personil dari anggota TNI Satuan Zikon 12/KJ datangi Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang, Senin (23/7).

Kedatangan yang dipimpin langsung oleh Kazidam II Sriwijaya, Kolonel Czi Herdiyana Prambudhi itu untuk membantu memperbaiki kursi yang dirusak oleh oknum suporter pada pertandingan Sriwijaya FC vs Arema FC di GSJ, Sabtu (21/7) lalu.

“Memang kami siapkan untuk membantu memperbaiki sarana-sarana yang kemarin dirusak oleh suporter,” kata Kazidam II Sriwijaya, Kolonel Czi Herdiyana Prambudhi.

Sementara ini pihaknya memperbaiki kursi yang rusak, untuk hal lainnya akan dikoordinasikan dengan pihak Pemerintah.

“Ini memang ada permintaan kepada Pangdam untuk membantu menyelesaikan kerusakan-kerusakan ini karena sebentar lagi ada event internasional di Jakabaring,” katanya.

Herdiyana menjelaskan pengerjaan perbaikan akan dilakukan secepat-cepatnya.

“Kerusakan bermacam-macam, dari 373 kursi yang rusak, ada yang lepas dari bautnya sampai rusak berat,” jelasnya.

Insiden pengerusakan kursi penonton di stadion Jakabaring Palembang saat SFC menjamu Arema FC, langsung dilakukan penyelidikan dari Polresta Palembang.

Saat ini, Polresta Palembang terus mendalami pengerusakan yang terjadi di GSJ.

Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintono Haro Bawono mengatakan, empat suporter sudah ditetapkan menjadi tersangka.

"Motif sementara kesal, karena tim kesayangan mereka mengalami kekalahan. Tetapi, kami tidak hanya berhenti sampai disitu saja. Kami masih mendalami lagi bila mungkin ada motif lain," ujar Wahyu. (wet/nto/sp)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved