Berita Sriwijaya FC

Dodi Reza: Saya Tak Rela Sriwijaya FC Rusak Oleh Segelintir Orang dan Suporter Oportunis

Presiden Sriwijaya FC mengaku dirinya tak perlu diturunkan dari posisinya di klub.

TRIBUNSUMSEL.COM/M A FAJRI
KECEWA - Ekspresi pemain Sriwijaya FC usai kalah dengan Arema Malang pada laga lanjutan Liga 1 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Sabtu (21/7/2018). Sriwijaya FC dikalahkan oleh Arema Malang dengan skor 0-3 (TRIBUNSUMSEL/M.A.FAJRI) 

Ia menambahkan dengan Gubernur Alex Noerdin yang sangat peduli olahraga saja kadang-kadang SFC ada kendala, apalagi kalau pembinanya tidak ngerti olahraga.

"Kalau bicara politik di olah raga, tanya sendiri sama HZ itu. Dia kampanye untuk jadi DPD kemarin mohon izin sama saya untuk menggunakan nama SFC."

"Saya izinkan karena kalau tidak, siapa yang kenal dia? Sekarang jangan melempar fitnahlah, suporter dan masyarakat tidak bodoh." jelasnya.

Dodi mengatakan jika dirinya tidak pernah menggunakan SFC dalam kampanye Pileg, Pilbup, dan Pilgub.

Baca: Hamka Hamzah Bantu Arema FC Kalahkan Mantan Tim, Ia Diminta Kembali ke Sriwijaya FC

"Semua orang toh sudah kenal dan tahu kiprah saya."

"Beda kalau kita belum dikenal orang dan lagi cari panggung, jadi fitnah dan provokasi sana sini." ungkapnya.

Dirinya juga tidak rela SFC rusak oleh segelintir orang dan suporter yang oportunis.

"Berkorban darah, tenaga, dan pikiran kami-kami semua selama ini. Jadi tetap jaya SFC!" 

"Soal evaluasi kemarin memang wajib dilakukan. Saya tegas dalam hal penyelamatan SFC. Karena situasi sudah tidak sehat." ujarnya

Baca: Dodi Reza Tawarkan Posisinya di Sriwijaya FC Sejak 2 Tahun Lalu, Tapi Tak Ada yang Mau Berkorban

Justru karena manajemen ingin menyelamatkan SFC. Tidak ada yang tahu  kalau ada yang bermain-main soal uang kontrak pemain?

"Tidak ada yang tau kan kalau ada yang melemahkan dari dalam? Baik itu orang-orang luar maupun orang-orang terdekat/keluarga anggota tim."

"Ngoceh kemana-mana dan hasut fitnah sana sini. Jadi Pak Muddai ambil tindakan tegas amputasi supaya jangan busuk ke dalam Saya support itu." ujarnya.

"Suatu hal yang jamak terjadi dalam satu tim karena SFC milik masyarakat Sumsel, bukan dikendalikan oleh parasit-parasit di dalam." 

"Ke depan kita benahi dengan pemain/pelatih dan ofisial dan managemen yang punya etika dan konduite (kepatuhan kepada tata tertib, Red) yang baik." (tim)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved