Haji 2018
Musim Haji Sebentar Lagi, Catat Ini Bacaan Niat Ihram Haji
calon jamaah haji penting mengetahui niat haji sebagai rukun pertama dalam ibadah haji.
TRIBUNSUMSEL.COM-Niat menduduki posisi penting dalam setiap ibadah, baik shalat, puasa, maupun haji.
Niat menjadi pembeda antara satu ibadah dan ibadah lain.
Salat zuhur misalnya, dari sisi pelaksanaannya tidak jauh berbeda dengan shalat ashar.
Yaitu empat raka’at dan bacaannya juga sama.
Selain waktu pelaksanaan, shalat dzuhur dan ashar dibedakan berdasarkan niat.
Sebab itu, calon jamaah haji penting mengetahui niat haji sebagai rukun pertama dalam ibadah haji.
Dilansir dari NU Online Niat haji sering diistilahkan dengan ihram.
Imam An-Nawawi dalam Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzdzab mengatakan,
فالإحرام هو النية بالقلب وهي قصد الدخول في الحج أو العمرة
Artinya, “Ihram ialah niat dalam hati, yaitu niat untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah.”
Menurut Imam An-Nawawi, niat haji harus dimantapkan di dalam hati, dilafalkan, dan diiringi dengan lafal talbiyah. Ia menjelaskan,
ينبغي لمريد الاحرام أن ينويه بقلبه ويتلفظ بذلك بلسانه فَيَقُولُ بِقَلْبِهِ وَلِسَانِهِ نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْت بِهِ لِلَّهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ إلى آخر التلبية فهذا أكمل ما ينبغي له
Artinya, “Orang yang ingin ihram harus berniat dalam hati, melafalkan niat, dan bertalbiyah. Hendaklah ia mengatakan dalam hatinya sembari dilafalkan, ‘nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta’ala, labbaik allahumma labbaik, aku niat haji dan berihram karena Allah SWT, aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah’, hingga akhir lafal talbiyah. Ini termasuk niat yang paling sempurna.”
Perlu diingat bahwa niat mesti dimantapkan dalam hati terlebih dahulu sembari dilafalkan.
Niat tidak sempurna bila hanya dilafalkan tanpa dibatinkan dalam hati.
Menurut Imam An-Nawawi, orang yang hanya melafalkan niat haji tanpa mengucapkan dalam hati, ihramnya tidak sah.
Sebaliknya, orang yang tidak melafalkan niat, tetapi mengucapkannya dalam hati, ihramnya tetap sah.
Karena pada hakikatnya niat itu dalam hati.
Adapun pelafalan niat untuk memantapkan apa yang sudah tertanam di dalam hati.
Niat Ihram Haji dan Umroh
Niat Ihram
Seusai mandi dan membersihkan badan serta mengenakan pakaian ihram, hendaknya ia berniat di dalam hatinya memasuki jenis ibadah yang dikehendaki, baik haji ataupun umrah.
Hal ini berdasarkan sabda Nabi s.a.w.:
"Sesungguhnya perbuatan itu terkait dengan niatnya. Dan, setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkannya."
Mengucapkan Niat Ihram Haji dan Umroh
Disyari'atkan baginya untuk melafazhkan niatnya (menyatakannya dengan lisan).
Jika niatnya adalah umrah, hendaknya ia mengucapkan:
Labaika Allahumma umrotan.
Kusambut panggilan-Mu untuk melakukan umrah.
atau:
Nawaitul umrota wa ahromtu biha lillahi ta'ala.
Aku berniat umroh dengan berihrom karena Allah ta'ala.
Jika niatnya adalah haji, hendaknya ia mengucapkan:
Labaika Allahumma hajjan.
Kusambut penggilan-Mu ya Allah untuk melakukan haji
atau :
Nawaitul hajja wa ahromtu biha lillahi ta'ala
Aku bernia haji dengan berihrom karena Allah ta 'ala.
Sebab itu, melafalkan niat dalam ibadah disunahkan. Wallahu a’lam.
