Pilpres 2019
Nama Agus Harimurti Yudhoyono Diajukan Sebagai Cawapres, Ini Kata Prabowo Subianto!
Mandat menjadi calon presiden (capres) pada pemilihan presiden (pilpres) 2019 telah diterima Prabowo Subianto dari partai Gerindra.
TRIBUNSUMSEL.COM -- Mandat menjadi calon presiden (capres) pada pemilihan presiden (pilpres) 2019 telah diterima Prabowo Subianto dari partai Gerindra.
Namun, nama calon wakil presiden (cawapres) hingga kini belum juga resmi diumumkan Gerindra maupun Prabowo, Minggu (8/7/2018).
Beberapa nama santer disebut akan mendampingi Prabowo untuk melaju di Pilpres 2019.
Disebut akan jadi cawapres untuk dirinya, Prabowo mengatakan ia masih akan melakukan pembahasan dengan mitra-mitranya.
"Saya akan bahas dengan mitra-mitra saya," ungkap Prabowo usai menghadiri acara halalbihalal dan reuni akbar Korps Baret Merah Kopassus di GOR Ciracas, Sabtu (7/7/2018), seperti dikutip TribunWow.com dari Kompas.com.

Secara terpisah, setelah pertemuannya dengan Wakil Ketua Umum Demokrat, Syarief Hasan pada Kamis (5/7/2018), Prabowo mengatakan dirinya tidak masalah terkait opsi cawapres yang mereka bicarakan.
Namun, Prabowo mengatakan dirinya dan Gerindra sudah terlanjur bekerja sama erat dengan PKS dan PAN, sehingga perlu ada kesepakatan (konsensus) dengan koalisinya tersebut.
Karena kedepannya, Prabowo menginginkan suatu koalisi yang kuat.
"Saya sampaikan ke Pak Syarief Hasan, kami tidak ada masalah, kami welcome tapi karena saya sudah terlanjur bekerja sama erat dengan PKS dan PAN berarti perlu ada konsensus karena kami ingin suatu koalisi yang kuat ke depannya," ujar Prabowo.
Sementara itu, dikutip TribunWow.com dari Tribunnews, pertemuan Syarief Hasan dengan Prabowo di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru ditujukan untuk menyampaikan pesan dari Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Ini kan hari-hari komunikasi politik. Menyampaikan pesan-pesan dari Ketua Umum Partai Demokrat kepada dan Pak Prabowo mendengarkan pesan yang disampaikan Pak Syarief kepada beliau," ujar Ahmad Muzani, Sekretaris Jenderal Gerindra.
Namun Muzani enggan menjelaskan rinci mengenai isi pembicaraan antara Syarief Hasan dan Prabowo yang berlangsung kurang lebih selama 45 menit tersebut.
Yang pasti menurutnya pesan yang disampaikan terkait Pemilihan Presiden yang akan memasuki tahap pendaftaran pasangan calon pada Agustus mendatang.
"Ya pesan-pesan lah ya. Namanya politik ya pesan-pesan politik. Pesan menghadapi Pilpres apa segala macam," katanya.
Ahmad Muzani mengatakan, kemungkinan akan adanya pertemuan lanjutan yang melibatkan SBY dan Prabowo membahas Pilpres 2019.

Menurut Muzani partainya selalu terbuka untuk berkoalisi dengan siapapun termasuk dengan Demokrat.
"Gerindra tidak memiliki halangan untuk berhubungan dengan partai manapun. Karena kita memiliki asas dan prasangka yang sama untuk membangun bangsa dan negara. Kita memiliki cara pandang yang sama tentang masalah bangsa," kata Muzani.
"Kita memiliki cara pandang yang sama tentang mencari solusi masalah bangsa. Termasuk dengan partai Demokrat.
Karena itu Pak Prabowo sangat memberi hormat kepada Pak SBY. Apresiatif terhadap mantan presiden. Karena itu hari ini beliau menerima Pak Syarief," lanjut Ahmad Muzani. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)
Chairul Tanjung Masuk Bursa Cawapres, Prabowo Coba Disdkusikan dengan PAN dan PKS
Siapa yang bakal dipersiapkan untuk mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilres) 2019 nanti?
Sejumlah nama sudah diperhitungkan, namun Prabowo belum memutuskannya.
Prabowo mengatakan, dia masih terus melakukan diskusi untuk menentukan siapa calon wakilnya pada Pilpres 2019.
Pendaftaran calon peserta Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 berlangsung pada 4 sampai 10 Agustus 2018.
Itu berarti 27 hari lagi.
“Ada masih ada beberapa yang lain, kita terbuka."

"Tapi saya punya sikap saya terbuka, dimana-dimana saya katakan saya terbuka,” kata Prabowo saat di kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (7/7/2018).
Prabowo mengatakan, dirinya masih akan melakukan diskusi dengan mitra-mitra partai pendukungnya, yakni PKS dan PAN.
“Saya punya selama ini menjadi hubungan persahabatan yang dekat dengan PAN dan PKS."
"Jadi saya akan berunding dengan mereka,” kata dia.
Prabowo menceritakan, dirinya dari dulu dekat dengan ulama.
Dia juga akan memohon doa restu kepada para ulama.
“Saya namanya tentara prajurit kalau mau melaksanakan tugas kita ini menghadapi maut."
"Jadi dipastikan kita mencari ulama, kyai, kalau Kristen cari pendeta, pastor."
"Kalau Islam ya cari kyai kan minta didoain,” ujar dia.
Prabowo mengatakan, saat ini pihaknya masih harus berkonsultasi dengan tokoh-tokoh agama.
“Saya juga akan berkonsultasi dengan ulama-ulama yang selama ini menjadi penasihat saya."
"Dan juga tentu tokoh-tokoh nasrani dan lain yang juga saya akan konsultasi, tokoh Hindu dan tokoh Budha saya akan konsultasi,” kata dia.
Secara terpisah, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta semua pihak bersabar soal sikap partai Gerindra terkait Pilpres 2019.
"Sabar-sabar sedikit, makin panjang makin sabar,” kata dia.
Saat ditanya waktu pendaftaran capres dan cawapres, Muzani tidak memberi jawaban pasti.
“Ah itu kan soal waktu saja."
"Bisa cepat-cepat, bisa lambat-lambat pokoknya sebelum pendaftraan ditutup kita sudah daftar,” kata Muzani.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prabowo Masih Lakukan Diskusi soal Cawapresnya di Pilpres 2019",