LRT Sumsel Belum Terkoneksi dengan Angkutan Massal Seperti Terminal, Pelabuhan, dan Stasiun

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pembangunan Light rail transit (LRT) di Palembang kembali menuai kritikan dari Anggota Komisi V DPR RI, Bambang Haryo Soekartono.

"LRT ini bisa dibilang angkutan umum untuk orang kaya. Hal tersebut dikarenakan LRT ini hanya terkoneksi ke bandara dan tidak terkoneksi dengan angkutan publik massal," ujar Bambang, Jumat (28/6/2018).

Lebih lanjut ia mengatakan, ini kebijakan yang salah dari pemerintah. LRT bukan angkutan transportasi bagi rakyat kecil, karena tidak terkoneksi dengan angkutan massal lainnya seperti terminal, pelabuhan, dan stasiun.

"Jadi, ini sebenarnya angkutan untuk orang kaya. Itu sama saja memberi subsidi bagi golongan masyarakat kaya dan tentu saja tidak tepat sasaran. Mestinya subsidi hanya untuk orang miskin," kritik Bambang.

Ia pun memaparkan, untuk mengoperasikan LRT, dibutuhkan energi listrik yang besar.

Per jam membutuhkan sekitar Rp 80 Juta atau Rp 1,6 Miliar per hari dengan generator solor bersubsidi.

Menurut Anggota F-Gerindra ini, proyek yang dibiayai APBN sebesar Rp 10,9 Triliun itu, bila dikonpersi untuk pengadaan rangkaian kereta, bisa membeli 1200 gerbong penumpang dan 3600 gerbong barang.

Bila rangkaian kereta sebanyak itu, lanjut Bambang, disebarkan ke seluruh Indonesia untuk memenuhi kebutuhan transportasi massal, betapa hebatnya Indonesia.

Pertumbuhan ekonomi juga akan ikut tumbuh hebat. Apalagi, bila anggaran sebesar itu dimanfaatkan untuk pengadaan bus dan truk pengangkut penumpang maupun barang, bisa semakin banyak unit yang dibeli dan sebarkan ke seluruh pelosok daerah di Indonesia.

Sementara itu Sekretaris PMU LRT Sumsel, Ahmad Wahidin mengatakan, bahwa nantinya LRT akan terkoneksi dengan akutan umum. Namun semuanya bertahap.

Baca: Soal Isu Pungli Alsintan, Dirjen Sapras: Biaya Perawatannya dari mana?

Baca: Menohok ! Ini Jawaban Hilda Vitria Balas Sindiran Netizen Soal Liburan Gratis Bareng Billy Syahputra

Baca: Dollar Makin Perkasa, Bank Indonesia : Amerika Akan Naikkan Suku Bunga