Puasa Syawal

Niat Puasa Syawal saat Sempat Makan Sahur dan Belum Sempat Makan dan Baca ini di Siang Hari

Untuk memantapkan hati, ulama menganjurkan seseorang untuk melafalkan niatnya. Berikut ini lafal niat puasa Syawal.

Puasa Syawal 

TRIBUNSUMSEL.COM-Saat ini kita telah memasuki bulan Syawal.

Beberapa hari lalu kita juga memperingati hari raya Idul Fitri tepat pada tanggal 1 Syawal lalu dan kini tiba saatnya disunahkan untuk melaksanakan puasa di bulan Syawal.

Dalam sebuah hadis Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan kemudian diikuti oleh puasa enam hari di bulan Syawal.

Maka pahalanya sama dengan berpuasa selama satu tahun.

"Hari pertama Syawal haram berpuasa karena itu adalah hari raya Idul Fitri.

Boleh mulai berpuasa Syawal besoknya pas hari kedua hingga akhir Syawal," ujarnya.

Puasa Syawal ini berjumlah enam hari.

Pelaksanaannya boleh dilakukan sekaligus atau enam hari berturut-turut.

Boleh juga tidak berturut-turut atau dicicil, yang penting hingga akhir Syawal jumlahnya enam hari.

Dilansir nu.or.id , puasa Syawal hukumnya sunnah.

Sementara itu, dari Abu Ayyub Al Anshori, siapa yang mengerjakan puasa Syawal akan mendapatkan ganjaran berupa sama dengan puasa satu tahun penuh.

Hal ini juga berdasarkan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

ﻣَﻦْ ﺻَﺎﻡَ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺛُﻢَّ ﺃَﺗْﺒَﻌَﻪُ ﺳِﺘًّﺎ ﻣِﻦْ ﺷَﻮَّﺍﻝٍ ﻛَﺎﻥَ ﻛَﺼِﻴَﺎﻡِ ﺍﻟﺪَّﻫْﺮِ

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun
penuh.” (HR. Muslim no. 1164)

Imam Nawawi rahimahullah berkata,

”Para ulama madzhab Syafi’i mengatakan bahwa paling afdhol (utama) melakukan puasa syawal secara berturut-turut sehari setelah shalat ’Idul Fitri.

Niat Puasa Syawal

Untuk memantapkan hati, ulama menganjurkan seseorang untuk melafalkan niatnya.

Berikut ini lafal niat puasa Syawal.

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺻَﻮْﻡَ ﻏَﺪٍ ﻋَﻦْ ﺃَﺩَﺍﺀِ ﺳُﻨَّﺔِ ﺍﻟﺸَّﻮَّﺍﻝِ ﻟِﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhita‘âlâ. Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”

Adapun orang yang mendadak di pagi hari ingin mengamalkan sunnah puasa Syawal, diperbolehkan baginya berniat sejak ia berkehendak puasa sunnah.

Karena kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib.

Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Ia juga dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Syawal di siang hari.

Berikut ini lafalnya: 

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺻَﻮْﻡَ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟﻴَﻮْﻡِ ﻋَﻦْ ﺃَﺩَﺍﺀِ ﺳُﻨَّﺔِ ﺍﻟﺸَّﻮَّﺍﻝِ ﻟِﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT.”

Wallahu a’lam.

Waktu Puasa Syawal

Dilansir rumaysho.com , puasa sunnah Syawal dimulai pada 2 Syawal hingga akhir bulan Syawal.

Dari Abu Ayyub Al Anshori, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ﻣَﻦْ ﺻَﺎﻡَ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺛُﻢَّ ﺃَﺗْﺒَﻌَﻪُ ﺳِﺘًّﺎ ﻣِﻦْ ﺷَﻮَّﺍﻝٍ ﻛَﺎﻥَ ﻛَﺼِﻴَﺎﻡِ ﺍﻟﺪَّﻫْﺮِ

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun
penuh.” (HR. Muslim no. 1164)

Imam Nawawi rahimahullah berkata,

”Para ulama madzhab Syafi’i mengatakan bahwa paling afdhol (utama) melakukan
puasa syawal secara berturut-turut sehari setelah shalat ’Idul Fitri.

Namun jika tidak berurutan atau diakhirkan hingga akhir Syawal maka seseorang tetap mendapatkan keutamaan puasa
syawal setelah sebelumnya melakukan puasa Ramadhan.

Karena seperti itu pun disebut menjalankan puasa enam hari Syawal setelah Ramadhan.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 51)

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah mengatakan, “Kebanyakan ulama tidak memakruhkan puasa pada tanggal 2 Syawal yaitu sehari setelah Idul Fitri.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 385).

Syaikh Muhammad bin Rosyid Al Ghofiliy berkata, “Yang lebih utamaadalah memulai puasa Syawal sehari setelah Idul Fitri.

Ini demi kesempurnaan dan menggapai keutamaan.

Hal ini supaya mendapatkan keutamaan puasa segera mungkin sebagaimana disebutkan dalam dalil sebelumnya.

Namun, sah-sah saja puasa Syawal tidak dilakukan di awal-awal bulan Syawal
karena menimbang mashalat yang lebih besar.

Allah Ta’ala pun berfirman,

ﻟَﺎ ﻳُﻜَﻠِّﻒُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻧَﻔْﺴًﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﻭُﺳْﻌَﻬَﺎ
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al Baqarah: 286).”

(Ahkam Maa Ba’da Ash Shiyam, hal. 167).

Semoga Allah memudahkan kita menjalankan ibadah puasa enam hari di bulan Syawal sehingga bisa meraih keutamaan puasa setahun. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved