Berita Palembang
17 Ribu Wong Kito Mudik, Jalan Berdebu TAA Rawan Kecelakaan
Arus mudik lebaran melalui Bandara Sultan Mahmud Badarudin (SMB) II Palembang terjadi lonjakan penumpang sejak Sabtu, (9/6).
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Arus mudik lebaran melalui Bandara Sultan Mahmud Badarudin (SMB) II Palembang terjadi lonjakan penumpang sejak Sabtu, (9/6).
Tercatat ada sekitar 17 ribu penumpang yang keluar masuk ke Palembang.
Sedangkan pada H-5 lebaran, suasana di Bandara terpantau masih ramai.
Penumpang memenuhi ruang keberangkatan. Beberapa penumpang juga terlihat mengantre masuk untuk melakukan check in.
Pengelola bandara sudah mengantisipasi dengan menambah petugas dan menyiapkan konter check ini diperbanyak, sehingga penumpang tidak lama mengantre sampai ke ruang tunggu.
Peningkatan penumpang ini sesuai prediksi yang dilakukan pihak Angkasa Pura II Palembang yang memperkirakan puncak arus mudik di Bandara terjadi pada H-6, H-5, H-3 dan H-1.
"Kemarin bandara kita sudah ramai ada 17 ribu penumpang," kata GM Angkasa Pura II Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang, Bayuh Iswantoro.
Menurut dia, mayoritas penumpang meninggalkan Palembang dengan tujuan ke sejumlah kota di Indonesia.
Untuk antisipasi lonjakan penumpang ini, pihaknya mengoperasionalkan semua tempat chek ini sebanyak 43 konter.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi antrean penumpang di Bandara tersebut. "Kebanyakan dari Palembang ke Jakarta, "katanya.
Hingga hari ini kata dia, ada empat maskapai yang sudah mengajukan extra flight.
Keempat maskapai itu adalah Lion Air dua pesawat, Sriwijaya Air dua pesawat, Citylink dua pesawat dan Jet star satu pesawat.
"Sudah ada empat maskapai dan tujuh pesawat yang mengajukan extra flight," kata Bayuh.
Pihaknya sudah mengantisipasi sejak dari jauh hari menjelang massa arus mudik dan balik lebaran. Pihaknya sudah menambah garbarata dari lima menjadi delapan.
Pelabuhan TAA
Sementara itu, kondisi jalanan menuju pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-Api (TAA) Kabupaten Banyuasin, sebagian masih dalam keadaan retak dan dipenuhi oleh debu jalanan yang sangat pekat.
Padahal hari raya Idul Fitri 1439 Hijriah sudah memasuki H-6.
Setiap hari, terutama saat memasuki puncak lebaran, ribuan kendaraan roda dua dan roda empat diprediksi akan melintasi jalan yang menghubungkan Kota Palembang dan Pelabuhan penyeberangan yang terletak di Kabupaten Banyuasin tersebut.
Dari pantauan Sripo, Minggu (10/6), beberapa jalanan yang retak dan berdebu terjadi di beberapa titik. Terutama di Desa Karanganyar, Jalur 24, Banyuasin.
Kepulan debu putih yang berasal dari pecahan beton berterbangan menggumpal seperti asap putih ketika ada kendaraan melintas dengan kecepatan penuh.
Debu putih tersebut sangat mengganggu perjalanan terutama mereka yang mudik mengendarai motor.
Anton (28) pengendara motor yang akan menyebrang ke Pulau Bangka mengaku terganggu ketika melewati jalanan yang rusak.
Menurutnya saat melintas harus menutup hidung karena debu yang berterbangan saat kendaraan melaju kencang membuat ia harus menahan Indra penciumannya.
"Debu beton itu parah, terutama kalau kita yang naik motor berada dibelakang mobil ataupun truck. Otomatis debu langsung mengganggu perjalanan," jelasnya.
Meskipun kondisi jalanan saat ini retak dibeberapa titik, namun tetap bisa dilewati oleh kendaraan mobil maupun sepeda motor.
Sementara, antrean kendaraan yang ingin memasuki pelabuhan juga terlihat saat akan memasuki pelabuhan TAA.
Antrian panjang masuk pelabuhan terjadi sepanjang 2 kilometer memanjang di depan pintu masuk pelabuhan.
Kendaraan yang masuk dominasi oleh pengendara mobil pribadi yang hendak menuju Pulau Bangka.
Menurut Fajri (24) salah satu pengendara yang akan menuju Bangka, antrean ini sudah terjadi sejak pukul 06.00 WIB.
Dirinya beserta keluarga telah mengantri selama satu jam sebelum akhirnya bisa masuk ke dalam kapal.
"Dari Palembang jam 4, mengejar pelayaran pagi pukul 8, namun baru masuk kapal sekitar jam 10. Kondisi arus lalu lintas tidak terlalu padat. Hanya saja ketika akan memasuki pintu pelabuhan justru terjadi kemacetan," terangnya.
Ramainya mobil yang hendak menyebrang menjelang puncak arus mudik, diperkirakan akan terus meningkat hingga H-1 lebaran.
Dikatakan oleh Kepala Pos Pelabuhan Tanjung Api-api, Muhammad Zulkarnain melalui Timan, divisi teknis pelabuhan TAA, antrian yang terjadi karena kendaraan yang akan masuk ke Pelabuhan harus mengantri untuk membeli tiket penyebrangan dan pemeriksaan terlebih dahulu.
"Tidak ada penumpukan hingga hari ini, hanya saja beberapa pengendara yang masuk harus di lakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam pelabuhan," ceritanya.
Soal jalan koral dan berdebu, pengendara diminta berhati-hati karena jalan licin. Apalagi saat memacu kencang kendaraan bisa saja kebablasan.
Seperti dialami salah satu rombongan Dishub Provinsi Sumsel saat hendak menuju pelabuhan penyeberangan TAA, diduga memacu kendaraan terlalu kencang, mobil yang dikemudikan bertabrakan dengan truk yang melintas di kawasan itu.
Untunglah korban hanya mengalami luka ringan sedangkan mobil yang dikendarainya rusak parah dan hancur dibagian bemper depan.
Kepala Pelabuhan Penyeberangan TAA, Zulkarnain, meminta pemudik tetap waspada dan tidak terburu-buru saat melintas di jalan TAA karena ada sebagian jalan masih diperbaiki dan berbatu.
"Teman kami di Dishub kemarin tabrakan dengan truk gara-gara jalan batu licin dan untunglah korban cuma mengalami luka ringan," jelasnya. (def/mg2/Oca/axl/sp)