Pajak Reklame Palembang Tetap Tumbuh, Ini Strategi BPPD Palembang

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Penerimaan pajak reklame di kota Palembang sepanjang tahun 2018 tetap menjanjikan, meski dalam beberapa tahun terakhir tergerus oleh pembangunan Light Rail Transit (LRT) yang ada.

“Ternyata, meski bahan- bahan reklame terganggu akibat pembangunan LRT dua tahun terakhir, nyatanya pendapatan reklame kita tetap surplus," kata Kepala

Badan Pengelolaan Pajak Daerah (BPPD) Kota Palembang, Shinta Raharja, Kamis (24/5/2018).

Menurut Shinta, Pajak Daerah Kota Palembang justru meningkat dari tahun ke tahun, meski alat peraga reklame yang ada banyak "tumbang" karena untuk jalur putih.

Kontribusi pajak reklame terhadap pajak daerah tetap tinggi pada tahun 2017 lalu, yang realisasi capaian sebesar 102 persen dari target Rp 17.605 miliar.

Pada 2017, kontribusi pajak reklame mencapai Rp 18,113 miliar dari total Pajak Daerah Rp 680 miliar. Angka ini meningkat dari perolehan pajak reklame setahun sebelumnya dikisaran 5- 10 persen.

"Jadi, meskib dua tahun terkahir ini defisit reklame, tapi kenyataan tidak penerimaan pajak dari reklame tetap surplus," tegasnya.

Dilanjutkan Shinta, pihaknya memiliki cara untuk tetap menaikan pendapatan pajak reklame yang selama ini terbaikan.

"Kita mengintensifkan dan mengoptimalkan wajib pajak yang terlalai selama ini. Seperti piutang yang nunggak- nunggak, validkan kembali apa sudah dilunasi pajak sudah terpasang, dan pendapatan yang kecil- kecil selama ini terlalaikan," tandasnya.

Dilanjutkan Shinta, realisasi pendapatan pajak reklame hingga 24 Mei 2018 sudah Rp 6,9 miliar, dari target APBD sebesar Rp 19,2 M. Sedangkan target triwulan II sebesar Rp 9,6 miliar.

"Insya Allah target kita tahun ini tercapai, mengingat geliat ekonomi sudah tumbuh kembali," pungkas.