Kalau Tak Mampu Padamkan Api Jangan Ditinggal Pulang

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Andi Agus Triyono

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG - Hutan Kita Institute (HaKI) mengadakan sosialisasi standar operasional prosedur dan early warning system terhadap respon penanganan kebakaran provinsi Sumsel di desa Perigi Talang Nangka, Kecamatan Pangkalan Lampam, OKI, Selasa (22/5/2018) sore. Sosialisasi ini diikuti Kelompok Masyarakat Gambut Peduli Kebakaran (KMGPK).

Adong, perwakilan dari Dinas Kehutanan Provinsi Sumsel mengatakan masyarakat yang tergabung dalam struktur keorganisasian penanggulangan kebakaran diharapkan bisa memberikan data kebakaran secara update.

"Harapannya, kami dapat informasi dari warga. Kami juga punya alat pantau sehingga kedua data ini bisa saling melengkapi dan akurat," ujar pembicara sosialisasi tersebut.

Untuk diketahui fenomena elnino selalu berulang setiap beberapa tahun sekali. Kondisi itu sudah teridentifikasi.

Tahun 2015, Sumsel nomor dua luas wilayah yang terbakar setelah Kalimantan.

"Jika ada titik api dari pantauan satelit, regu desa segera bergerak mengecek dan memadamkan," katanya.

"Kalau regu desa tidak mampu atau api terlalu besar, segera informasikan ke yang lain sehingga ini bisa diselesaikan. Jangan ditinggal pulang," tambahnya.

Comunity Organizer Hutan Kita Institute (HaKI), Bob Berlian mengungkapkan sosialisasi ini digelar untuk memberikan pemahaman dan langkah-langkah dalam penanggulangan kebakaran.