Ledakan Bom di Gereja Surabaya

Berderai Air Mata,Ibunda Dita Oepriarto Beberkan Ceritanya Saat Tahu Anaknya jadi Pelaku Bom,Sedih!

Perilaku terorisme yang dilakukan oleh keluarga Dita Oepriarto menyisakan luka mendalam bagi banyak pihak,

Saat Dita Oepriarto pulang, istrinya tidak pernah dibawa.

Rentetan aksi peledakan bom di Surabaya dan Sidoarjo membawa duka bagi banyak orang.

Mirisnya, deretan aksi tersebut dilakukan oleh sekelompok anggota keluarga.

Kejadian pertama yang disoroti adalah peledakan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya.

Aksi tersebut dilakukan Dita Oepriyanto bersama istri dan empat orang anaknya.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan Dita berbagi tugas bunuh diri pada seluruh anggota keluarganya.

Dita menyerang Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno dengan mengendarai mobil Avanza, menabrakkannya ke gedung gereja, dan meledakkan diri.

Selanjutnya, istrinya Puji Kuswati serta dua anak perempuannya datang ke Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro, dan meledakkan diri menggunakan bom di pinggang.

Ada pula dua anak laki-laki Dita menerobos area Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya, menggunakan sepeda motor dan meledakkan diri gunakan bom yang dipangku.(Sriwijayapost)

Simak video viral pengakuan Ibu Dita Oepriarto

Sejak SMA Dita Oepriarto Sudah Paham Radikal,Sampai Tak Mau Hormat ke Bendera Merah Putih

Satu demi satu fakta Dita Supriyanto, pelaku bom bunuh diri yang menyerang tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018),

Tak sendiri, aksi tersebut juga dilakukan Dita dengan istri dan empat anaknya.

Mereka adalah Puji Kuswati (43) istri Dita, dan empat anak mereka yakni Yusuf Fadhil (18), Firman Halim (16), Fadhila Sari (12) serta Famela Rizqita (9).

Baru-baru ini diketahui, Dita Supriyanto sempat menjadi mahasiswa di Diploma 3 Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi UNAIR dengan NIM 049114141P.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved