Ditanya Soal Calon Presiden, Yusril Ihza Mahendra Siap Disandingkan dengan Jokowi, Tapi . . .

Ketua Umum Pertai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra menerima mandat sebagai calon presiden atau calon presiden

Editor: M. Syah Beni
TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA
Yusril Ihza Mahendra 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pertai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra menerima mandat sebagai calon presiden atau calon presiden dari hasil Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang digelar Partai Bulan Bintang (PBB) sejak Jumat (4/5/2018) hingga Minggu (6/5/2018).

Terkait keputusan itu, Ketua Umum PPB Yusril Ihza Mahendra mengaku akan menjalankan amanat partainya.

Ia mengaku siap untuk dicalonkan sebagai presiden ataupun wakil presiden dalam pemilu 2019 mendatang.

Ketika ditanya siapa calon yang tepat bersanding dengannya, Yusril menyebut saat ini banyak pilihan yang memungkinkan.

"Kalau dicalonkan untuk menjadi calon wakil dari Pak Gatot boleh juga," ujarnya.

Yang mengejutkan, ketika ditanya apakah Yusril siap bersanding dengan Joko Widodo, mantan menteri hukum dan HAM ini juga mengaku siap.

Namun syaratnya, Jokowi harus menjadi wakilnya bila bersanding dengan dirinya dalam pemilu mendatang.

"Ya Pak Jokowi harus jadi wakil presiden, saya yang calon presidennya," ungkapnya sambil tertawa.

Baca: Asyik Nyanyi Sendiri, Gadis ini Dibuat Lari Ketakutan Saat Menyadari Ada Sosok Ini Dibelakangnya!

Wakil Ketua Umum PPB, Ir. Edi Wahyudi mengatakan, hasil Mukernas yang digelar selama tiga hari tersebut menghasilkan tiga rekomendasi.

"Salah satu rekomendasi itu adalah mendorong ketua umum PBB Yusril Ihza Mahendra sebagai calon presiden atau wakil presiden pada pemilu 2019 mendatang," katanya melalui pesan tertulis, Minggu (6/5/2018) malam.

Menurutnya, keputusan itu mutlak setelah rakor yang berlangsung selama tiga hari itu. Dimana seluruh pengurus mulai dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Wilayah memutuskan kesepakatan itu.

"Keputusan lain yang didapat adalah merekomendasikan pemberhentian kriminalisasi ulama," ungkapnya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved