Bukan Fatmawati, di Pangkuan Wanita Cantik inilah Soekarno Menghembuskan Napas Terakhirnya

Semua orang pasti kenal dengan nama Soekarno. Ya, pria yang lebih akrab disapa Bung Karno

IST
Soekarno dan Ratna Sari Dewi Soekarno alias Naoko Nemoto, saat difoto berusia 19 tahun 

TRIBUNSUMSEL.COM-Semua orang pasti kenal dengan nama Soekarno.

Ya, pria yang lebih akrab disapa Bung Karno inilah yang kemudian disebut Bapak Proklamator Indonesia.

Sepak terjangnya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia terurai manis dalam catatan sejarah Indonesia.

Termasuk tentang kisah asmaranya dengan beberapa perempuan.

Sudah bukan rahasia lagi, jika Bung Karno dikenal sebagai sosok yang karismatik.

Maka tak heran jika banyak wanita yang jatuh hati pada Sang Putera Fajar itu.

Beberapa deretan nama perempuan tercatat dalam sejarah sebagai istri Bung Karno.

Mulai dari Oetari, Inggit Garnasih, Fatmawati, Hartini, Haryati, Kartini Manoppo, Ratna Sari Dewi, Yurike Sanger dan Heldy Djafar.

Dari ke sembilan nama itu, yang paling dikenal masyarakat Indonesia adalah Fatmawati.

Namanya tercatat dalam sejarah sebagai Ibu Negara yang menjahit Bendera Sang Saka Merah Putih Indonesia.

Kisah cinta Soekarno dan Fatmawati bermula saat masa pembuangan Sang Proklamator itu di Bengkulu.

Meski terpaut 22 tahun, keduanya tetap menikah pada 1 Juni 1943.

Setelah Indonesia merdeka, Fatma secara resmi menjadi Ibu Negara yang pertama.

Ia juga yang menjahit bendera pusaka merah putih.

Namun, pernikahan ini pun tak bertahan lama.

Bung Karno kembali terpikat dengan pesona wanita lain yang bernama Hartni.

Pertemuan pertama Bung Karno dan Hartini terjadi di Candi Prambanan, Jawa Tengah.

Namun, sumber lain menyebutkan jika pada 1952, Hartini berkenalan dengan Soekarno di Salatiga.

Satu tahun kemudian, Hartini dan Soekarno kembali bertemu saat peresmian teater terbuka Ramayana di Candi Prambanan.

Pada 7 Juli 1953, akhirnya Soekarno dan Hartini menikah di Istana Cipanas.

Soekarno dan hartini
Soekarno dan hartini ()

Beberapa tahun setelah menikah, tepatnya pada 1964 Hartini pindah ke salah satu paviliun di Istana Bogor.

Hartini Soekarno kemudian dikenal sebagai salah satu wanita setia yang sempat mengisi hidup Soekarno.

Ia juga tetap mempertahankan status pernikahannya sampai ajal menjemput Soekarno.

Di akhir hayatnya, Bung Karno diketahui terkena penyakit gagal ginjal dan sempat di Wina, Austria.

Dan ternyata, di pangkuan Hartinilah Bung Karno menghembuskan napas terakhirnya di RS Gatot Subroto pada 21 Juni 1970, dikutip Grid.ID(18/08/2017).(*)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Bukan Fatmawati, di Pangkuan Wanita Cantik inilah Soekarno Menghembuskan Napas Teraklhir,

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved