Berita Palembang

Rupiah Melemah Mendekati Rp 14.000, Warga Palembang Ramai Tukar Dolar

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (23/4), bergerak melemah 80 poin menjadi Rp 13.943 dibandingkan

TRIBUN JABAR / GANI KURNIAWAN
Ilustrasi. Petugas teller melayani penukaran mata uang dolar AS dengan rupiah di sebuah bank. 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (23/4), bergerak melemah 80 poin menjadi Rp 13.943 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 13.863 per dolar AS.

Bank Indonesia memastikan pendorong utama nilai tukar rupiah melemah terhadap dollar AS adalah faktor eksternal. 

"Rupiah ini lebih banyak faktor eksternal ya. Kami lihat, nilai tukar dollar sudah mulai menguat, major maupun emerging currencies."

"Begitu juga yield di global, khususnya US treasury, sekarang sudah makin mendekati 3 persen," kata Direktur Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Rahmatullah.

Rahmatullah mengungkapkan, faktor lain yang cukup signifikan adalah antisipasi para pelaku pasar global terhadap kemungkinan kenaikan Fed Fund Rate hingga empat kali dalam tahun ini.

Sebelumnya, kemungkinan kenaikan Fed Fund Rate diprediksi hanya tiga kali pada Maret, Juni, dan Desember.

Meski begitu, Rahmatullah mengimbau pelaku pasar dalam negeri untuk tidak khawatir dan panik.

Kondisi saat ini, di mana dollar AS menguat terhadap rupiah, sudah sering dialami dan dapat ditangani dengan baik sehingga nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kembali stabil ke nilai fundamentalnya.

"Kami kan sudah sering lihat yang dollar AS menguat, kemudian turun lagi. Ini sangat terbuka kemungkinan bahwa dollar secara global akan terkoreksi melemah," tutur Rahmatullah.

Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada awal pekan ini hingga nyaris menyentuh angka Rp 14 ribu membuat masyarakat ramai menukar dolar AS untuk dijadikan investasi.

Mereka datang menukarkan uang rupiah menjadi dolar AS untuk disimpan. Jika harga dolar naik diprediksi penukaran uang akan semakin ramai.

"Kenaikan penukaran uang 5-10 persen dari biasanya, sebab hari ini hampir Rp 14 ribu nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," ujar District Manager PT Haji La Tunrung AMC (Authorized Money Changer) Anti Palembang dibincangi Tribun Sumsel di ruangannya, Senin (23/4.)

Tidak tanggung-tanggung masyarakat yang menginvestasikan uangnya juga tidak ragu menukar uang dalam jumlah puluhan juta.

Tercatat satu orang bisa menukar rupiah menjadi dolar mencapai Rp 5-20 juta.

Meski ramai masyarakat menukar dolar, namun money changer dalam menerima dolar dari masyarakat pihaknya masih mengacu pada kurs dolar di hari Sabtu pekan lalu yaitu Rp 13.766.

"Untuk terima kami memberlakukan di level Rp 13.766, tetapi untuk jual kepada masyarakat kami mengacu kepada kurs dolar terbaru atau sesuai dengan nasional yakni Rp 13.975," katanya.

Yanti salah satu warga yang tengah menukar uang mengatakan dia memanfaatkan situasi mencoba peruntungan investasi dolar. Biasanya dia hanya investasi logam mulia.

"Kalau terus naik kan lumayan untungnya, tapi juga harus pandai melihat situasi dan kondisi saat menjualnya kembali agar tetap untung," ujar pengusaha pempek di kawasan Kalidoni ini.

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan, outlook kenaikan suku bunga The Fed mendorong dolar AS menguat terhadap mata uang dunia termasuk rupiah.

Ia menambahkan bahwa apresiasi dolar AS juga didukung oleh meredanya tensi geopolitik serta tingginya imbal hasil obligasi Amerika Serikat. Kondisi itu mendorong aliran dana keluar dari negara berkembang.

Di sisi lain, lanjut dia, harga minyak mentah dunia yang mengalami pelemahan turut mempengaruhi mata uang berbasis komoditas seperti rupiah.

Terpantau harga minyak jenis WTI Crude pada Senin (23/4) melemah 0,58 persen menjadi 68,00 dolar AS per barel, dan Brent Crude turun 0,35 persen menjadi 73,80 dolar AS per barel.

Analis PT Valbury Asia Futures, Lukman Leong menambahkan bahwa kenaikan imbal hasil surat utang Amerika Serikat seiring dengan potensi kenaikan inflasi menyusul meningkatnya data tenaga kerja di negeri Paman Sam.

Kendati demikian, lanjut dia, fluktuasi nilai tukar rupiah relatif masih terjaga menyusul adanya intervensi dari Bank Indonesia untuk menjaga sesuai fundamentalnya dan tidak mengganggu aktivitas ekonomi domestik.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman menyarankan agar dalam melakukan kegiatan perdagangan tidak perlu lagi memakai Dollar AS. Kata dia pemerintah sudah memiliki mekanisme yang diberi nama LCS (Local Currency Settlement).

Fasilitas tersebut digunakan pada saat melakukan transaksi perdagangan antar negara dengan menggunakan mata uang lokal.

"Kita melihat situasi itu, termasuk yang kita dorong itu single currency di Malaysia, Thailand. Pada saat itu sesama kita bisa ngapain beli currency lain," ungkap dia.

IHSG Merah

Pada penutupan perdagangan, Senin (23/4) sore, Dolar Amerika Serikat (AS) semakin mendekati Rp 14.000. Kian perkasa, dolar tembus level Rp 13.988.

Dikutip dari data Reuters, pada perdagangan kemarin level tertinggi dolar AS ada di Rp 13.988, dan terendah di Rp 13.955.

Nilai tukar ringgit Malaysia terhadap dolar AS juga melemah dalam lima hari terakhir. Nilai tukar ringgit berada di level 3,89 ringgit Malaysia per dolar AS pada hari ini.

Ringgit Malaysia berada di level terkuatnya di level 3,88 per dolar AS selama lima hari terakhir ini pada Kamis (19/4). Mata uang regional Asia Tenggara lainnya seperti Baht juga mengalami pelemahan terhadap dolar AS dalam lima hari terakhir ini.

Nilai tukar baht Thailand terhadap dolar AS saat ini berada di level 31,36. Nilai tukar baht Thailand terhadap dolar AS berada di posisi terkuatnya di level 31,18 per dolar AS.

Sementara itu IHSG ditutup di zona merah dengan turun 29,547 poin (0,47%) ke 6.308,148. Begitu pula Indeks LQ45 juga melemah 7,032 poin (0,68%) ke 1.027,459.

Posisi tertinggi yang sempat dicatatkan IHSG berada di 6.335,449 dan terendah di 6.298,379.

Perdagangan saham terpantau cukup sepi dengan frekuensi perdagangan saham 376.825 kali transaksi sebanyak 11,3 miliar lembar saham senilai Rp 7,3 triliun.

Pelemahan IHSG dipicu melemahnya 8 sektor saham. Saham sektor konstruksi turun paling tinggi sore ini sebesar 0,89%. Sementara sektor yang naiknya paling tinggi adalah sektor industri dasar dengan naik 0,29%.

Saham-saham yang masuk jajaran top gainers di antaranya adalah Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) naik Rp 925 ke Rp 9.725 (10,51%), United Tractors (UNTR) naik Rp 750 ke Rp 37.600 (2,04%), Multi Bintang Indonesia (MLBI) naik Rp 475 ke Rp 17.575 (2,78%) dan Indomobil Sukses Intl (IMAS) naik Rp 470 ke Rp 2.450 (23,74%).

Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.725 ke Rp 74.075 (2,28%), Indah Prakasa Sentosa (INPS) turun Rp 430 ke Rp 2.600 (14,19%), Roda Vivatex (RDTX) turun Rp 400 ke Rp 5.650 (6,61%), Unilever Indonesia (UNVR) turun Rp 325 ke Rp 50.800 (0,64%).
(tnf/tribun network/dik/zal/wly)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved