Sriwijaya FC
Protes Sudah Sampai ke Komite Perwasitan, Sriwijaya FC Tak Mau Ikut Campur
Protes Sriwijaya FC terhadap wasit Rihendra Purba dipastikan sudah diserahkan PT Liga Indonesia ke Komite Perwasitan.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Protes Sriwijaya FC terhadap wasit Rihendra Purba dipastikan sudah diserahkan PT Liga Indonesia ke Komite Perwasitan.
Protes ini dilayangkan karena keputusan wasit yang dirasa berat sebelah pada saat SFC menjadi tamu Persebaya di Gelora Bung Tomo Surabaya, Minggu (22/4) lalu. Duel itu berakhir dengan skor imbang 1-1.
“Kita berharap ini segera diproses oleh Komite Perwasitan. Kita percayakan semua ke mereka dan kami (manajemen) tidak akan ikut campur internal mereka (Komite Perwasitan),” kata Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Faisal Mursyid, Senin (23/4).
Meski hasil pertandingan tidak bisa diubah, lanjut Faisal setidaknya Komite Perwasitan bisa menilai wasit tersebut.
Selain itu dengan adanya protes ini setidaknya ada tekanan psikologis ke wasit untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan saat memimpin pertandingan
Merasa dirugikan karena kepemimpinan wasit Rihendra Purba, manajemen Laskar Wong Kito melayangkan protes tertulis kepada operator kompetisi Liga 1 Indonesia 2018 usai pertandingan.
Manajer Sriwijaya FC Ucok Hidayat menambahkan manajemen sudah mengikuti semua mekanisme yang sudah diatur di dalam regulasi kompetisi sepakbola tertinggi di Indonesia.
Sesuai aturan, ada Referee Feedback Form yang memang sudah disiapkan jika klub ingin mengajukan protes.
“Namun surat tertulis tetap akan kami siapkan disertai dengan bukti-bukti pendukung," katanya.
Keputusan wasit yang paling disoroti yakni ada menit ke-59.
Wasit Rihendra menunjuk titik putih setelah Yu Hyu Koo dinilai melakukan takling keras terhadap pemain Persebaya.
Beruntung tendangan penalti yang dilakukan David Aparecido da Silva melenceng dari mistar gawang. Namun pemberian penalti tersebut mendapatkan reaksi dari kubu Sriwijaya.
Pada pertandingan itu pula Pelatih SFC Rahmad Darmawan juga berlari ke arah hakim garis pada menit ke-71 dan tampak emosi karena hakim garis menggagalkan serangan timnya dan menganggap Esteban Vizcarra dalam posisi offside.
Bukan hanya itu saja, ternyata berulang kali serangan Laskar Wong Kito - julukan Sriwijaya FC, gagal karena dinyatakan offside oleh hakim garis. (wet/rel)
