Sriwijaya FC
Wasit Banyak Merugikan Sriwijaya FC Saat Lawan Persebaya, Manajemen Ajukan Protes
Sebagian besar warga Semendo dan sekitarnya mengeluhkan kondisi jalan provinsi ruas Simpang Meo- Semendo- Lahat.
TRIBUNSUMSEL.COM, SURABAYA - Meski mampu mencuri poin di kandang Persebaya Surabaya di stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (22/4) malam, manajemen Sriwijaya FC tetap meradang.
Kepemimpinan wasit Rihendra Purba dinilai banyak merugikan Laskar Wong Kito.
Usai pertandingan secara resmi SFC mengajukan protes tertulis kepada operator kompetisi Liga 1 Indonesia 2018.
Manajer SFC, Ucok Hidayat menyebut pihaknya mengikuti semua mekanisme yang sudah diatur di dalam regulasi kompetisi sepakbola tertinggi di Indonesia.
“Sesuai aturan, ada Referee Feedback Form yang memang sudah disiapkan jika klub ingin mengajukan protes. Namun surat tertulis tetap akan kami siapkan disertai dengan bukti-bukti pendukung,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh pelatih SFC, Rahmad Darmawan. Eks pelatih timnas ini juga meminta maaf karena sempat tersulut emosinya saat pertandingan berlangsung.
“Dua tahun terakhir kondisi seperti ini tidak saya temui lagi, jadi mungkin tadi sangat kaget. Namun tidak fair jika saya berbicara terkait hal ini, lebih baik sama-sama kita lihat lagi rekaman pertandingan tadi,” keluhnya.
”Semoga keluarganya (wasit) juga diberikan keselamatan. Manajemen SFC juga telah mengajukan protes resmi terkait hal ini,” ujarnya.
Menurutnya, siapapun tim yang bertanding dengan kondisi seperti yang dialami SFC akan sulit untuk memenangkan pertandingan.
“Yang jelas kami datang ke Surabaya tidak ingin sekedar mencari hasil imbang, selamat untuk Persebaya untuk satu poinnya,” tambah RD.
Tekait jalannya pertandingan, RD juga menyoroti kesalahan yang dilakukan anak asuhnya di awal laga.
“Mungkin sedikit nervous dan kesalahan di daerah sendiri harus dibayar mahal. Namun secara umum mereka mampu mematikan pergerakan David Da Silva setelahnya,” bebernya.
Jalannya pertandingan
Persebaya memulai laga dengan ragam peluang. Gol kemudian lahir tanpa menunggu lama lewat Da Silva.
Menit ke 11, bomber berusia 28 tahun itu sukses unjuk skill di hadapan pertahanan lawan.
Mendapat sodoran tepat di depan kotak 16 Sriwijaya, Da Silva yang sebenarnya tak berada dalam posisi mengancam dapat membuka celah.
Menghadapi empat pemain bertahan Laskar Wong Kito, Da Silva meliuk-liuk merobek tembok di hadapannya. Seketika Silva telah berada di dalam kotak penalti lawan.
Dengan kaki kiri, Da Silva melepaskan tembakan mendatar yang tak bisa dijangkau kiper Sriwijaya, Teja Paku Alam. Ini adalah gol kelima Da Silva di kancah Liga 1 musim ini.
Seperempat jam kemudian, Da Silva nyaris menggandakan kedudukan timnya. Mendapat bola operan dari gelandang Fandi Utomo, Da Silva kembali mengancam, tapi sayang peluang tersebut sirna.
Keasyikan menyerang, Persebaya malah kebobolan. Satu menit sebelum wasit meniupkan peluit tanda laga babak pertama berakhir, Golcalves mampu membuat gol.
Bermula dari kesalahan pemain belakang Persebaya dalam membuang bola di depan kotak 16, si kulit bundar jatuh ke kaki Yu Hyunkoo yang langsung memberikannya kepada Beto.
Dengan mudah, Beto yang berdiri bebas bisa menaklukkan kiper tuan rumah, Miswar Saputra. Skor sama kuat 1-1 pun menutup babak pertama.
Memasuki babak kedua, laga benar-benar berjalan seimbang. Cerminan keseimbangan ini tampak jelas pada menit ke-56.
Sriwijaya melakukan serangan balik setelah Persebaya mendapatkan tendangan penjuru.
Dipimpin oleh Beto, bola sudah memasuki area terlarang dari Persebaya.
Namun, upaya Beto untuk mengirim bola ke rekannya yang sudah berdiri bebas kandas karena terhalang oleh pertahanan tuan rumah.
Sedetik kemudian justru Persebaya yang melakukan serangan balik.
Nyaris berbuah gol, sayang tembakan winger Osvaldo Haay jauh melambung meski sudah mendapatkan ruang bebas di dalam kotak penalti tim tamu.
Drama kemudian terjadi empat menit kemudian ketika Yu Hyunkoo dianggap melakukan pelanggaran di area terlarang.
Namun, eksekusi penalti yang diambil oleh Da Silva melebar. Setelah itu, kedua tim terus saling menyerang. Peluang emas didapatkan oleh tim tamu pada detik terakhir laga.
Lagi-lagi serangan balik, bola bisa digiring oleh Adam Alis hingga mendekati kotak penalti Persebaya.
Tinggal dua lawan satu, bola lalu diberikan kepada Beto. Sayang, Beto yang tinggal menggiring bola untuk maju menghadapi kiper lawan kehilangan kontrol, sehingga terjatuh.
Bola pun bisa diamankan oleh oleh para pemain Persebaya yang sudah kadung turun ke garis pertahanan.
Skor akhir pun tetap 1-1. Dengan hasil ini SFC masih terpaku di posisi 10 klasemen sementara.
Usai pertandingan, Alfredo Vera Pelatih Persebaya mengatakan, timnya telah tampil maksimal dan bekerja keras, meskipun target tiga poin belum diraih.
"Kita punya momen untuk cetak gol, babak kedua kita tampil lebih agresif untuk cari gol. Kami bukan main jelek, pemain sudah kerja maksimal untuk bisa menang tapi tidak bisa," kata Alfredo Vera.
Selain itu, Alfredo menilai hasil imbang ini terjadi juga karena Sriwijaya tampil bagus, apalagi Persebaya tengah dilanda badai cedera, sehingga tak dipungkiri menjadi salah satu faktor.
"Lawan main baik dan lawan juga berat. Tim kami banyak pemain yang cedera dan kami maksimalkan pemain yang ada. Yang jelas semua pertandingan susah, tidak ada yang gampang," jelasnya.
Sementara itu, Izaac Wanggai gelandang Persebaya Surabaya, menegaskan para pemain sudah tampil maksimal, sehingga hasil ini patut dsyukuri.
"Dua tim sama-sama berusaha. Saya pikir kami para pemain sudah maksimal dan berjuang keras. Semoga kedepan kami lebih baik," ujar Izaac Wanggai.