Panggung Anji Manji Roboh Disapu Angin,Usai Lupa Gelar Ritual Saat Tampil di Lokasi 'Kerajaan Gaib'
Anji Manji bersama tim SBCK (Sehari Bersama Coklat Kita) sedang melakukan tur ke lima desa di Jawa Barat.
TRIBUNSUMSEL.COM -- Anji Manji bersama tim SBCK (Sehari Bersama Coklat Kita) sedang melakukan tur ke lima desa di Jawa Barat.
Acara tersebut bertujuan untuk memberikan hiburan bagi warga-warga yang berada di daerah pedesaan.
Acara tersebut direncanakan digelar mulai dari 15 April hingga 21 April 2018.
Namun di desa keempat, acara SBCK batal diadakan.
Hal tersebut diklaim Anji sebagai pertama kalinya ia batal manggung karena sebuah kondisi yang disebabkan karena alam.
Anji membagikan pengalamannya dalam sebuah video yang ia unggah pada akun youtube pribadinya, Dunia Manji pada Jumat (20/4).
Ia tak menyalahkan siapapun.
Dirinya paham bahwa batalnya acara tersebut disebabkan karena permasalahan force majeur atau hal tak terduga seperti bencana alam atau kematian.
Di desa Batok, di hari saat konser akan digelar, tiba-tiba turun hujan es.
Tak hanya secara mengejutkan dijatuhi hujan es, hujan disertai angin kencang juga melanda wilayah tersebut.
Uniknya, angin kencang tersebut hanya terjadi di sekitaran panggung dan area acara akan digelar saja.
Anji menyadari bahwa hal tersebut mungkin saja terjadi lantaran acara tersebut diadakan di area terbuka.
Sehingga angin terasa lebih kencang.
"Ada sebuah kejadian aneh di sana, angin kencang hanya terjadi di situ-situ saja, di tempat lain tidak. Tapi secara logis mungkin karena itu area terbuka," tuturnya.
Karena hal tersebut, panggung yang akan digunakan terbang dan roboh.
Layar-layar dan tenda-tenda yang sudah dibangun juga beterbangan, rata dengan tanah.
Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, hanya beberapa orang yang mengalami luka-luka.
Menurut penduduk sekitar, area tersebut dipercaya sebagai daerah kerajaan gaib.
Sejak dahulu, para leluhur dan penduduk sekitar selalu melakukan ritual meminta izin terlebih dahulu sebelum menggelar sebuah acara di situ.
Di akui Anji, tim SBCK terlalu sibuk mengurusi hal-hal teknis hingga lupa melakukan ritual.
Anji merasa hal tersebut terasa mistis lantaran kegagalan yang dialaminya dan tim SBCK hanya terjadi di tempat itu saja.
Ia merasa seolah diingatkan untuk tidak manggung pada hari itu.
Tim Dunia Manji yang saat itu berada di lokasi saat kejadian tersebut terjadi pun memberi kesaksian.
Mereka menuturkan, kejadian itu terjadi sangat cepat.
Sebelum turun hujan es, cuaca masih sangat terik dan panas.
Secara tiba-tiba, langit menjadi gelap dan angin kencang dengan cepat menyapu tempat tersebut.
"Kejadian kemarin singkat banget ya, singkat, cepet banget," tutur Balqi, tim Dunia Manji.
Menurutnya, acara sebelumnya masih baik-baik saja ketika hujan mengguyur.
Karena hujan tambah deras, maka band diberhentikan dan segala alat elektronik dimatikan.
Setelah itu angin kencang tiba-tiba datang.
"Ga ada satu menit, tiba-tiba angin kencang whoosh kayak disapu aja gitu."
Sebagian tim pun tak sadar apa yang terjadi karena angin menyapu dengan cepat.
Jeri, satu dari tim Dunia Manji pun menceritakan bahwa ia hampir ditimpa tenda.
Ia sempat memegang tenda karena ia pikir tenda akan menimpanya.
Namun untungnya tenda tersebut malah terbang terbawa angin.
Mereka juga tidak mengetahui faktor apa yang menjadikan hal tersebut kecuali murni faktor alam.
Namun beberapa warga masih percaya bahwa tempat tersebut adalah kerajaan gain.
Walaupun batal manggung, Anji Manji mengatakan bahwa acara di desa Batok akan tetap dilaksanakan lain hari.
Mengenai mistis atau tidaknya kejadian tersebut, Anji Manji menyerahkan kembali kepada masing-masing individu.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul "Mistis! Lupa Gelar Ritual Saat Tur di Tempat 'Kerajaan Gaib', Panggung Anji Manji Porak-Poranda"