Sriwijaya FC

Drama Saat Sriwijaya FC Imbangi Borneo FC, Dari Coach Iwan Ngamuk Sampai Teja Hampir Urung Tampil

Banyak drama tersaji dibalik laga Borneo FC melawan Sriwijaya FC, Minggu (25/3) malam di stadion Segiri Samarinda.

TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
SRIWIJAYA FC BERMAIN IMBANG-Kiper Sriwijaya FC, Teja Paku Alam menangkap bola yang membuat pemain Borneo FC kecewa karena peluang gol sirna saat pertandingan Liga 1 di Stadion Segiri jalan Kusuma Bangsa Samarinda Kalimantan Timur, Minggu (25/3/2018). (TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO) 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Haryanto

TRIBUNSUMSEL.COM - Banyak drama tersaji dibalik laga Borneo FC melawan Sriwijaya FC, Minggu (25/3) malam di stadion Segiri Samarinda.

Selain kisah mengamuknya pelatih Borneo FC, Iwan Setiawan usai pertandingan, ada kisah lainnya yang mewarnai laga yang berkesudahan imbang tanpa gol ini.

Tim pelatih SFC sendiri memang sempat dibuat panik usai sesi pemanasan pemain di lapangan hijau.

Pasalnya, penjaga gawang Teja Paku Alam yang sudah disiapkan untuk bermain sejak awal sempat ragu untuk turun bermain.

Kiper jebolan SAD Uruguay ini mendadak mengalami masalah di bagian matanya dan menyebut pandangannya sedikit terganggu.

“Tiba-tiba pandangan rasanya buram dan sedikit gelap, namun saya mencoba untuk tidak panik."

"Namun hal ini tetap saya laporkan ke pelatih karena jangan sampai nantinya justru merugikan tim,” jelas Teja Paku Alam saat dihubungi Senin (26//3) siang.

Setelah sempat rehat sebentar, Teja PA sendiri tetap dimainkan sejak menit awal.

Keputusan ini pun tergolong tepat karena sepanjang laga berlangsung, pemain asal Padang ini mampu tampil konsisten.

Termasuk juga menghalau 2 peluang emas yang didapat oleh penyerang andalan Borneo FC, Lerby Eliandry.

Pelatih kiper SFC, Kurnia Sandy sendiri tidak menampik bahwa pihaknya sempat cukup kaget dengan situasi di lapangan.

Bahkan dirinya pun sempat menyiapkan kiper lainnya yakni Sandy Firmansyah guna berjaga-jaga bila benar Teja PA tidak mampu melanjutkan pertandingan.

Faktor penerangan lapangan yang berbeda ditenggarai sebagai salah satu penyebab proses adaptasi harus memerlukan waktu yang lebih lama bagi seorang penjaga gawang.

“Namun saya cukup puas dengan penampilan Teja, tapi perjalanan kompetisi masih panjang dan saya berharap dia mampu terus konsisten,” ujarnya singkat saat dikonfirmasi.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved