Guru Bahasa Inggris Minta Muridnya Menulis ini di Kertas, Saat Dibaca, Ada yang Sampai Menangis

TRIBUNSUMSEL.COM- Setiap orang punya pendapat masing-masing terhadap orang lain.

Setiap orang memiliki kelebihan, kekurangan dan masalah masing-masing.

Belakangan, seorang guru punya unik untuk mendorong muridnya agar lebih terbuka.

Dana Marie Laplant adalah seorang guru Bahasa Inggris di SMA Buckeye, Medina, Ohio, Amerika Serikat.

Baca: Pesan Gaun Pengantin Seharga 7 Juta Demi Pernikahannya, Wanita Dibikin Syok Lihat Hasilnya . . .

Dana mendedikasikan hidupnya untuk mengajarkan pada muridnya untuk menggunakan kata-kata dengan benar.

Akhirnya, seminggu yang lalu, Dana mendapat kesempatan untuk menerapkan idenya dalam mengajar.

Dilansir WKYC 3, Dana belakangan menyadari adanya tanda-tanda depresi dan aura negatif di antara para siswanya.

Banyak dari mereka yang mengalami masalah sulit di rumah.

"Aku melihat seorang gadis menangis di lorong dan aku bertanya padanya apa yang terjadi, dan dia mengatakan, 'Aku baru tahu ibuku punya kanker payudara'," ucapnya pada WKYC 3.

Tak hanya itu saja, Dana menyadari banyak muridnya yang tak terbuka padanya.

Mereka menyimpan masalahnya sendiri hingga menumpuk.

Dana yang melihat muridnya setiap hari terkadang melihat kesedihan di mata mereka.

"Dan kamu tidak tahu apa yang ada di belakangnya."

Hal tersebut diperburuk dengan tragedi penembakan massal di Florida.

Baca: Resmi Menjanda, Salmafina Sunan Kabarkan Hal Menyedihkan Ini

Akhirnya, Dana pun memutuskan untuk merubah itu semua.

Ia melakukan sebuah proyek kelas yang disebut 'Sebarkan kebaikan ke sekitar seperti konfeti'.

Aktivitas ini dimulai dengan Dana menuliskan nama para siswa ke kantung kertas.

Inti dari kegiatan ini adalah setiap murid punya daftar pasangan ini kelas.

Mereka akan saling menuliskan komentar positif atau pendapat tentang pasangannya.

Komentar tersebut akan dimasukan ke kantung para siswa.

Isinya bisa berupa pesan positif atau pujian.

Para siswa juga tak diharuskan menulis nama mereka dalam pesan tersebut.

Sehingga, para murid bisa dengan bebas menulis tanpa diketahui temannya.

Saat para siswanya membaca pesan tersebut, Dana tak menyangka aktivitas ini sangat memberi dampak.

Seorang murid memberi taunya bahwa seseorang menyebutnya sebagai seorang pria sempurna.

Tak sampai di situ saja, Dana juga melihat seorang siswanya menangis di pojok kelas saat membaca pesan yang diterimanya.

"Dia mengatakan, 'Aku hanya sangat tersanjung mereka menilaiku seperti ini. Aku tidak mengira mereka memperhatikanku'," jelas Dana.

Dana pun mengunggah kejadian ini ke akun Facebook-nya pada 16 Februari 2018.

Unggahannya ini menuai komentar positif dari para netizen, termasuk muridnya.

Katelyn Jayne: "Inilah kenapa aku sangat bersyukur mempunyaimu sebagai guruku."

Kelly Craig: "Ini luar biasa. Kamu luar biasa."

Jennifer Blair: "Ini sangat hebat, Dana."

Dana merasa percaya diri bahwa proyeknya ini bisa memperkaya hidup murid-muridnya.

Dia mengatakan ingin melakukannya lagi di masa depan.

"Ini bisa jadi langkah yang dibutuhkan untuk mendapat bantuan, atau untuk berbicara pada seseorang atau akan menyelamatkan hidup mereka atau orang lain."

Salut dengan aksi Dana! (TribunStyle.com, AWP)