Berita Muaraenim
Pemkab Akan Buat Penangkis Air di Jembatan Enim III
Pembangunan proyek perbaikan jembatan Enim yang sempat tertunda akan segera dilanjutkan kembali oleh Dinas PUBM Muaraenim, Senin (5/2).
Penulis: Ika Anggraeni | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM, MUARAENIM - Pembangunan proyek perbaikan jembatan Enim yang sempat tertunda akan segera dilanjutkan kembali oleh Dinas PUBM Muaraenim, Senin (5/2).
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas PUBM Ahmad Yani mengatakan jika dalam waktu satu bulan kedepan kondisi air sungai masih dalam keadaan surut pembangunan proyek tersebut dapat segera dilanjutkan.
"Ini sebagai pembelajaran bagi kami, karena hasil kerja kemarin kita terpaksa harus kembali seperti pengerjaan awal akibat masih adanya penumpukan sampah di dasar sungai," katanya.
Ia juga mengatakan untuk tahap awal pengerjaan, pihaknya akan kembali menurunkan alat berat untuk memasang penambahan tiang pancang pada jembatan.
"Selain itu penghalang berupa batang kayu yang membuat sampah menumpuk juga sudah kita angkat dan kita akan mendatangkan alat khusus untuk memperdalam sungai karena banyak ditemukan cadas-cadas (batu keras) didasar sungai," ungkap Yani.
Ia juga mengatakan selain itu pihaknya juga akan membuat penangkis air agar arus yang datang tidak terlalu besar.
"Hal itu merupakan salah satu upaya kita agar tidak terjadi lagi pengikisan tiang yang disebabkan oleh pusaran air, karena kerasnya arus juga mempengaruhi dapat terkikisnya tiang." jelasnya.
Dikatakan Yani, saat ini pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan balai besar jembatan mengenai cara mengatasi arus dengan membuat aliran baru.
"Namun hal itu tidak disarankan. Karena akan berakibat perubahan pada bagian ulu dan ilir sungai dan juga merubah debit air," jelasnya.
Ia juga mengatakan pemecah arus sendiri nanti akan terbuat dari batu bronjong ataupun batu yang memang sudah dicetak yang diperuntukan untuk memecah arus.
"Untuk pemasangannya sendiri nanti akan kita pasang ditengah sungai dengan ketinggian yang sudah ditentukan sesuai kedalaman air. Yang jelas tidak akan mengganggu lalulintas perahu," pungkasnya.