Mahasiswa Widya Dharma Tak Ada Ijazah
Ijazah Tak Keluar Usai Wisuda, Ketua Yayasan Widya Dharma Akui Lalai Tak Sadar Zaman Berubah
Perasaan itu dialami puluhan mahasiswa program studi farmasi dan rekam medis Perguruan Tinggi Widya Dharma
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Lemas, serasa tak percaya.
Perasaan itu dialami puluhan mahasiswa program studi farmasi dan rekam medis Perguruan Tinggi Widya Dharma dan Harapan Palembang usai diwisuda awal Januari tadi.
Map yang diberikan hanya berisikan secarik kertas bertuliskan "Selamat Wisuda semoga sukses di tiap langkah berikutnya".
Tidak ada ijazah.
Baca: Wisuda Tak Dapat Ijazah, Mahasiswa Widya Dharma Ditawarkan Ijazah Jurusan Lain Atau Kuliah Lagi
Masalah berikutnya yang akan ditemui, belum bisa dikeluarkannya Surat Tanda Registrasi (STR).
Saat mahasiswa perguruan tinggi lain sibuk mencari pekerjaan, seorang alumnus jurusan rekam medis masih berdiam di rumahnya.
Ia sekarang sedang bingung. Ijazah belum keluar, apalagi STR, sebagai bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah kepada tenaga kesehatan sebagai bukti telah memiliki sertifikat kompetensi.
Tanpa dua surat itu maka dia tidak bisa melamar pekerjaan di suatu perusahaan swasta atau instansi pemerintah.

Baca: Bocor! Video Kalina Ocktaranny nangis, Mata Sembab dan Wajah Sedih, Ada Apa Mana Suaminya?
Ketua Yayasan Harapan Palembang, H Sofyan Sitepu menegaskan terkait persoalan tersebut pihaknya telah mendapatkan solusi terkait persoalan yang dialami mahasiswa yakni menyalurkan anak anak didik ke Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sejenis.
"Keputusan ini merupakan hasil rapat Dirjen Dikti di Jakarta, anak anak akan kami salurkan ke PTS sejenis," ungkapnya.
Ia menyampaikan persoalan yang dialami berawal dari surat keputusan bersama dua menteri (SKB) bahwa perguruan tinggi kesehatan bisa dinaungan Departemen Kesehatan (Depkes) dan Pendidikan Tinggi (Dikti).
Baca: Hamil Besar dan mohon Doa, Netizen Malah Pertanyakan Sosok Suami Andy soraya Merit Ama Siapa?
Berdasarkan SKB itu, pihaknya mengajukan permohonan kepada dikti dan telah mendapatkan izin penyelenggaraan pendidikan perguruan tinggi untuk sejumlah jurusan dan telah berjalan lancar.
Yayasan ini sebenarnya memiliki lima program studi. Tiga sudah mendapat izin penyelenggara dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, meliputi S1 Kesehatan Masyarakat, DIII Analis Kesehatan, serta Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi.
Kemudian dua program studi lain DIII Farmasi dan Perekam Informatika Kesehatan (rekam medis) masih berizin dari Menteri Kesehatan.
"Selanjutnya muncul lagi aturan baru bahwa semua PTS kesehatan harus berada di bawah Dikti, selanjutnya kami ajukan alih bina dari Depkes ke Dikti, persyaratan dilengkapi tapi di acc tidak, ditolak juga tidak," katanya.
Baca: 7 Bulan Buron, Pelaku Pembunuhan Warga Perumnas Palembang Diciduk Polisi
Ia mengaku kendala itu membuat pihaknya terpaksa menghentikan penerimaan siswa khusus untuk program studi Farmasi dan Rekam Medis tersebut sejak tahun 2018 ini.
Sementara untuk mahasiswa yang masih dalam perkuliahan, sebagaimana keputusan rapat bersama Dirjen Dikti akan disalurkan ke PTS lain yang sejenis.
"Supaya dapat segera pindah ke sana, kami minta mahasiswa untuk membuat surat permohonan pengunduran diri, dan mengurus berkas berkas yang diperlukan. Zaman berubah, saya mungkin terlena, tidak mengurus perubahan, tidak membaca zaman. Selama ini tidak masalah, semua diterima kerja PNS atau rumah sakit swasta," kata Sitepu.
Baca: Video Pasien Cantik Diperlakukan Tak Pantas Oleh Oknum Perawat, Kejadiannya di Daerah ini
Untuk pendataan, yayasan memberi batas waktu sampai tanggal 25 Januari 2018. Selanjutnya, pihaknya akan memfasilitasi pemindahan para mahasiswa ke perguruan tinggi sejenis baik yang berada di kota Palembang maupun kota lainnya.
Bagi yang sudah tamat tapi belum dapat ijazah, kata Sitepu, akan dipanggil semua. Nanti dicarikan solusinya. Pindah antar TPS adalah hak mahasiswa, menurutnya, itu biasa dilakukan di dunia pendidikan.
Namun dirinya enggan menyampaikan jumlah anak didik yang akan mengalami pemindahan perkuliahan ke PTS sejenis di tempat lainnya.
Baca: Kangen El Rumi, Tak Disangka Ini yang Dilakukan Maia Estianty Bareng Marsha, Kompak Banget
"Ya jelas kami akan bertanggung jawab, umur saya sudah tua, kami tentu akan membantu menyelamatkan anak anak ini karena masa depan mereka masih panjang," katanya.