Begini Seksinya Gaya Liburan si Seksi Marion Jola, Bikin Panas Dingin
Kontestan Indonesian Idol, Marion Jola memang menyita perhatian dari penikmat musik tanah air.
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Arif Setyabudi
TRIBUNSUMSEL.COM - Kontestan Indonesian Idol, Marion Jola memang menyita perhatian dari penikmat musik tanah air.
Wanita yang digadang-gadang jadi next Indonesian Idol oleh penggemarnya ini memiliki panggilan Lala.
Namanya terus melejit seiring prestasinya di Indonesian Idol.
Saat audisi pertama video Marion Jola di Indonesian Idol bisa mendapat 12 juta viewer dari penonton YouTube.
Itu merupakan satu video peserta di Indonesian Idol yang mendapat penonton terbanyak.
Traveler bisa mengintip gaya Marion Jola yang Instagramable berikut ini.
1. Bak seorang putri

2. Jalan-jalan hemat versi Marion Jola

3. Tetep anggun berpose dengan kuda

4. Pose di dekat pantai

5. Saat di pantai

Kalau kamu tertarik bisa mengunjungi asal dari Marion Jola di Kupang.
Jejak Belanda di Kupang
Tak hanya bangsa penjajah Jepang yang meninggalkan jejak langkahnya saat menjajah di Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bangsa Penjajah Belanda juga banyak meninggalkan berbagai jejak yang menarik ditelusuri sembari menikmati keindahan panorama Teluk Kupang.
Bila kamu tertarik menelusuri jejak langkah penjajah Belanda saat berada di Kota Kupang, Ibu Kota NTT cobalah datang ke Situs Pekuburan Belanda di Jalan Pahlawan, Kelurahan Nunhila, Kecamatan Alak, Kota Kupang.
Pekuburan yang tak jauh dari Kompleks Benteng Ford Concordia yang saat ini menjadi asrama Batalion TNI Angkatan Darat 743 Kupang.
Di kompleks ini, kamu akan menjumpai pekuburan tua yang dipenuhi dengan nisan-nisan bernama dan berbahasa Belanda.
Penjajah Belanda mulai menguburkan para tentara yang gugur bertempur dengan pejuang Indonesia sejak abad 18 hingga abad 19.
Meski telah bercampur dengan kuburan dari era modern, kompleks pekuburan Belanda menawarkan pemandangan yang bisa membawamu menerawang ke masa lampau.
Tak hanya itu bila sore hari tiba, kamu dapat menikmati panorama indah Teluk Kupang sembari menunggu matahari terbenam.
Kuburan tentara Belanda yang dikebumikan rata-rata ditandai dengan pembangunan tugu atau monumen.
Di setiap tugu atau monomen kamu dapat menyaksikan nama, tahun kelahiran, dan tahun kematian tentara yang dikuburkan dalam Bahasa Belanda.
Kamu pun dapat menjadikan momen berkunjung ke kuburan itu untuk berfoto selfi.
Sayangnya, meski menjadi situs bersejarah, Kuburan Belanda di Nunhila dibiarkan apa adanya.
Pohon dan rerumputan dibiarkan tumbuh bebas sehingga banyak menutup kuburan para tentara Belanda tersebut.
Padahal bila dilakukan perawatan dan diberikan akses jalan yang bagus kuburan Belanda bisa menjadi aset pariwisata yang menarik.
Untuk mencapai lokasi kuburan Belanda, tidaklah susah.
Kamu cukup membayar ongkos angkutan umum tujuan Kupang-Tenau dengan ongkos Rp 3 ribu.
Namun bila kamu mau berjalan kaki, lokasi Kuburan Belanda tidak jauh dari terminal lama Kota Kupang.
Untuk sampai lokasi ini hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit berjalan kaki.
Tak jauh dari kuburan Belanda, kamu dapat turun kembali menyaksikan Tugu Pancasila sebagai lambang kemerdekaan dari penjajah.
Setelah melihat tugu, kamu dapat berjalan sekitar lima menit ke arah utara menuju Pantai Teddys Bar sembari menikmati jagung bakar dan pisang bakar.
Di dekat areal Pantai Teddys Bar kamu juga menyaksikan berbagai bangunan tua Kota Kupang lama. (Pos Kupang/Muhlis Al Alawi)