Suntik DPT Biar tak Terkena Difteri
Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) terus melakukan sosialisasi pencegahan terhadap wabah penyakit Difteri.
BATURAJA TRIBUNSUMSEL.COM - Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) terus melakukan sosialisasi pencegahan terhadap wabah penyakit Difteri.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKU melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Andi Prapto kepada wartawan, mengatakan, sebenarnya OKU aman dari wabah tersebut.
"Namun, bisa saja terjadi sewaktu-waktu karena Difteri termasuk penyakit menular yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan terkadang dapat mempengaruhi kulit. Penyakit Difteri ini termasuk infeksi serius berpotensi mengancam jiwa,” katanya.
Andi mengatakan, Difteri disebabkan oleh bakteri corynebacterium diphthereriae. Dengan mudah penyakit ini menyebar terutama bagi orang yang tidak mendapat vaksin Difteri. Penyakit Difteri dapat dicegah dengan imunisasi rutin Difteri Pertusis Tetanus (DPT).
“Untuk DPT sudah kita lakukan dengan target 95 persen. Tentunya tidak terlepas dari dukungan dan kerjasama Pemkab OKU serta dari lintas sektor terkait, seperti Puskesmas, PKK, dan Kader Posyandu desa,” terangnya.
Selain itu, masih kata Andi, Dinkes telah mendapat surat edaran dari Kementerian Kesehatan RI tentang penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dilakukan kegiatan Outbreak Response Immunization (ORI), apabila di daerah ditemukan minimal 1 kasus Difteri.
Pelaksanaan ORI diberikan imunisasi pencegahan Difteri, mulai dari umur 1 tahun sampai dengan 19 tahun.
“Di Kabupaten OKU, penderita penyakit Difteri belum ditemukan, jadi kita tidak melakukan ORI," katanya.
Pihaknya mengingatkan dan mengimbau kepada masyarakat apabila ditemukan keluhan atau mencurigai penyakit Difteri secepatnya di bawa ke rumah sakit.
“Tetap waspada terhadap penyakit Difteri dan bagi yang memiliki balita agar melakukan imunisasi lengkap di Posyandu,” katanya.(rws)