Wanita Ini Dihamili Pacarnya Lalu Kabur, Mantannya Datang dan Lakukan Hal Mengejutkan

Wahai mantan, maafkan aku yang dulu. Mungkin ungkapan ini cocok untuk wanita muda ini

TRIBUNSUMSEL.COM-Wahai mantan, maafkan aku yang dulu.

Mungkin ungkapan ini cocok untuk wanita muda ini.

Dilansir reporter Grid.ID dari Viral 4 Real.

Bingung dan malu karena bayinya terancam lahir tanpa seorang ayah, Abbygail lantas mendapat sebuah keberuntungan kecil.

Adalah seorang pria bernama Jay yang datang menyelamatkan mukanya.

Jay adalah mantan sekaligus kekasih masa kecil Abbygail saat mereka masih kelas empat SD.

Lihat bagaimana mantan Abbygail menjadi sorang ayah bagi anaknya.

Abbygail dan bayi istrinya
Abbygail dan bayi istrinya ()

Dia mulai menghidupkan kembali cinta mereka setelah awalnya mengirim pesan kepada Abbygail di Facebook.

Dia berjanji untuk menjaganya dan anaknya.

Serta dia tidak masalah apakah dia bukan ayah biologis putri kecil Abbygail.

Meski menjadi ayah tiri, Jay merawat anak perempuan Abby seperti anaknya sendiri.

Sebenarnya, Jay lah yang mengganti popok bayi anak Abby, menidurkannya dan membawanya setiap kali mereka keluar.

Jay baru saja membuktikan bahwa pria seperti dia masih ada! Satu hal yang pasti: Abbygail bersyukur untuk pria seperti Jay.

Terima kasih mantan.

Kisah Biksu Dituduh Menghamili

lkisah ada seorang gadis yang bernama Meri.

Terlepas dari usianya yang masih sangat muda, Meri hamil dan punya anak, dengan identitas ayah yang tidak diketahui.

Suatu hari karena Meri tidak tahan, dia mengatakan kalau ayahnya adalah biksu dari kelenteng di dekat rumah mereka.

Akhirnya dengan marah, keluarga ini datang ke kelenteng dan memberikan anak yang ada di tangan Meri ke biksu itu.

Ajaibnya, biksu ini hanya mengatakan, "Oh, begitu ya. Baiklah!" Kemudian menggendong anak itu.

Sejak hari itu, si biksu terus berusaha untuk meminta susu, atau menggunakan sedikit uang yang dia punya untuk membelikan susu bagi si anak kecil.

Berita ini kemudian menyebar, pamor biksu ini semakin buruk, dan banyak orang yang mulai menyebarkan gosip dan fitnah.

Hari demi hari lewat, setahun kemudian, Meri mengaku pada orangtuanya kalau ayah dari anak yang dilahirkannya itu bukanlah si biksu.

Dia merasakan siksaan batin yang sangat besar selama setahun.

Dengan perasaan bersalah, mereka pun mendatangi kelenteng ini dan melihat biksu yang sangat kurus, dengan anak yang sehat dan gemuk.

Meri kemudian minta maaf dengan perasaan yang sangat bersalah, tapi biksu itu dengan tersenyum dan dengan sopan mengatakan, "Oh, begitu ya. Baiklah!"

Meri dan keluarganya bingung, kemudian bertanya, "Maaf, anda telah kami rugikan, tapi kenapa Anda masih sebaik ini pada kami? Kenapa Anda tidak membela diri Anda?"

Biksu ini menjawab dengan senyum, "Sebagai seorang biksu, saya tidak seharusnya terlalu mempedulikan hal seperti itu.

Nama baik, apalah artinya buat kami, para biksu? Diejek dan difitnah orang juga tidak jadi masalah. Kalau dengan menjaga anak itu aku bisa meringankan beban si gadis dan menyelamatkan 1 nyawa, bukankah saya sudah berbuat baik?

Lagipula, kalaupun saya berusaha untuk membenarkan diri saya, tidak banyak orang yang bisa menerima apa yang saya katakan.

Karena itu untuk apa saya menyusahkan diri sendiri dan hidup dibawah perkataan orang lain?"

Mereka semua kemudian diam dan biksu ini kembali berkata di tengah keheningan, "Seseorang, kalau memang percaya pada kita, dia akan percaya pada kita.

Kalau dia dari awal tidak percaya pada kita, kita berusaha keras pun masih tetap meninggalkan keragu-raguan di dalam hatinya."

"Bukankah akan lebih baik kalau aku hanya diam dan tidak berusaha untuk membela diriku sendiri? Manusia itu akan selalu menghakimi kita. Saat kita berbuat baik, kita akan dibilang punya tujuan tertentu.

Saat kita salah, mereka akan menambah garam pada luka. Tapi toh suatu hari setelah semuanya itu akan lewat, hasil dari perjuangan kita yang mereka lihat.

Karena itu biarlah kita selalu jadi orang yang berbuat baik dan biarkan waktu yang membuktikan apakah kita benar-benar baik atau hanya bermain sandiwara."

Langit yang berawan belum tentu akan hujan.

Putus hubungan belum tentu adalah hal yang paling menyedihkan.

Dibenci oleh orang lain belum tentu akan berlangsung seumur hidup.

Kekecewaan belum tentu akan berakhir pada keputus asaan.

Hidup ditengah-tengah orang banyak belum tentu bahagia.

Diam, belum tentu tidak peduli.

Kegagalan tidak harus membuat seseorang menyerah.

Mujizat masih bisa terjadi.

Kita tidak perlu terlalu peduli apa kata orang, jangan terlalu bersedih saat hidup tidak seenak yang kita bayangkan. Jangan menyerah hanya karena Anda gagal.

Difitnah, disakiti, memang sakit rasanya, tapi bukan berarti Anda harus menyerah di dalam hidup.

Jangan pernah mengemis, jangan pernah mengasihani diri sendiri, karena Anda layak untuk bangkit dan mendapatkan hal yang lebih baik.

Rajin-rajinlah bekerja, tetaplah berbuat baik, berkata-katalah segala sesuatu yang menginspirasi, bersyukurlah dalam segala hal. Kalau kita selalu ingat hal-hal ini, niscaya hidup kita akan jadi lebih baik.

Keadaan kita mungkin tidak berubah, miskin tidak akan langsung jadi kaya, kesedihan tidak akan langsung hilang, tapi ketika sikap kita berubah.

Kita juga akan melihat dunia dari sisi yang berbeda, dan kita akan melihat kalau hidup itu indah.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved