Densus 88 Tangkap Terduga Teroris

Densus 88 Tangkap Warga Ogan Ilir, Diduga Terlibat Jaringan Teroris, Ini Perannya

Kapolda minta masyarakat agar segera melaporkan apabila ada warga sekitar yang menyendiri dan

Editor: M. Syah Beni
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Tim Densus 88 dan Gegana Polda Jabar melakukan penggeledahan di rumah terduga teroris di Kampung Jajaway, Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Selasa (15/8/2017). Penggeledahan siang hingga sore tersebut merupakan pengembangan dari penangkapan lima orang terduga teroris pada pagi hari. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA- Dua warga Ogan Ilir ditangkap petugas Densus 88 Antiteror karena diduga terlibat kejahatan terorisme, Minggu (10/12).

"Dua terduga teroris dibawa ke Mako Brimob untuk dilakukan pemeriksaan dan dilakukan pengembangan," kata Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, dikonfirmasi semalam.

Dikatakannya, kedua warga yang semuanya pria itu diduga berperan sebagai pemasok senjata kelompok teroris Asep yang telah diringkus pada 2016 lalu di Kabupaten OKU Selatan.

Kapolda minta masyarakat agar segera melaporkan apabila ada warga sekitar yang menyendiri dan tidak bersosialisasi dengan warga lain.

"Karena terduga teroris yang ditangkap ini seperti itu, tidak bersosialisasi dengan masyarakat," jelasnya.

Penangkapan juga dibenarkan Suparmin, Kades Pulau Semambu.

"Setidaknya ada tiga mobil Polisi berpakaian Densus menggrebek salah satu rumah di Dusun V Desa Pulau Semambu Inderalaya Utara," ujarnya.

Menurut Suparmin, ada empat warga yang berdomisili di desanya itu diamankan oleh Densus 88 AT.

Tiga orang bersinisial Ib, AK alias Yaz, dan MS langsung dibawa ke Mako Brimob di Palembang.

Sementara perempuan paruh baya inisial Su (60), mertua salah seorang terduga teroris itu, juga sempat diamankan dan dibawa ke Mapolres OI.

Suparmin tidak begitu mengakui bila orang-orang yang diamankan Densus tersebut merupakan warganya.

Melainkan, warga pendatang dari Provinsi Jambi.

"Di rumah itu merupakan tempat kediaman mertua salah satu terduga teroris yang telah diamankan," katanya.

Dia mengaku tidak begitu mengenal mereka, begitu pun juga terhadap gerak-geriknya selama ini.

Dari pantauan, rumah tempat persembunyian terduga teroris yang diamankan oleh Densus tersebut hanya berjarak lebih kurang 200 meter dari Jalintim Km 28 Palembang-Inderalaya.

Informasi dihimpun Tribun, MS dan AK merupakan pemasok sejata kelompok teroris dan merupakan rekan dari Asep, tersangka teroris yang sudah di tangkap di Kabupaten OKUS pada 2016.

Sementara pada sabtu (9/12), Densus juga menangkap tiga orang terduga teroris di Jawa Timur.

Ketiga terduga teroris yang diperkirakan merupaka anggota jaringan teroris itu ditangkap di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, yakni Paripung Dhani Pasandi, Muhammad Muhidin Ghani, Kiki Rizki Abdul Qadir alias Abu Uqasah.

Farida, istri dari terduga teroris Paripung Dhani Pasandi alias Ipung mengaku tidak mengetahui sang suami terlibat teroris jaringan jaringan Jamaah Anshorut Syariah (JAS) pecahan Jamaah Anshorut Tauhid (JAT).

Hal ini diketahui usai Farida menjalani pemeriksaan penyidik kepolisian.

"Dari Polsek mengatakan beliau (Farida) tidak terlibat bahkan tidak tahu apa-apa tentang keanggotaan suaminya sebagai teroris," kata Ketua RT 01 Perum Tanggulangin Asri, Effendi, Minggu (10/12).

Menurutnya, Farida sempat pingsan saat anggota Densus 88 mendatangi kediaman pribadi Farida.

Padahal, saat itu Densus 88 hanya ingin menggeledah rumah Farida.

"Saya tahu beliau (Farida) sudah pulang kemarin (Sabtu). Namun sekarang saya tidak tahu apakah beliau masih di rumahnya atau tidak," sambungnya.

Effendi mengaku akan meningkatkan pengawasan usai penangkapan Ipung. Ia akan menggelar pertemuan warga demi memperat tali silaturahmi.

"Supaya lebih guyub dan menghindari kejadian semacam ini lagi," ujarnya.

Kapolresta Sidoarjo, Kombespol Himawan Bayu Aji, menambahkan pihaknya langsung mengamankan lokasi di sekitar wilayah tempat tinggal PDP terkait adanya kemungkinan jaringan teroris lain.

Selain itu, lanjut Himawan, pihaknya bakal berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror terkait dugaan adanya anggota jaringan teroris lainnya, baik di Tanggulangin maupun wilayah lain.

"Kami juga imbau warga peduli lingkungannya. Jika ada pendatang baru harus dicatat," tandas Himawan. (cr7/sp/tribunnews/surya)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved