Rina Nose Tanam Benang di Wajah, Eh di Negara Ini Justru Dilarang Ternyata Mengerikan
"Aku mau treatment cobain tanam benang.Jadi udah lama aku ditawarin tanam benang," kata Rina Nose.
TRIBUNSUMSEL.COM - Rupanya Rina Nose tergoda untuk memasang benang di wajahnya. Ia memamerkan aktivitasnya itu saat melakukan perawatan di salah satu klinik kecantikan.
Dilansir Grid.ID dari akun Instagram Rina Nose, @rinanose16, memosting cuplikan video dirinya berama dengan seorang dokter yang bernama Priskila Ariana.
Rina Nose beberkan bahwa dirinya mencoba perawatan tanam benang.
"Aku mau treatment cobain tanam benang.
Jadi udah lama aku ditawarin tanam benang," kata Rina Nose.
Tak hanya tanam benang, Rina Nose kepincut perawatan suntik lemak.
"Tanam benang sama suntik lemak," lanjut Rina Nose.

Sayangnya, kolom komentar pada postingan Rina Nose dinonaktifkan.
Seperti apa sih tanam benang itu? Caranya adalah dengan mengangkat jaringan lunak wajah yang kendur dengan benang.
Benang yang digunakan juga bermacam-macam.
Mulai dari benang yang bisa diserap (seperti benang operasi), benang yang tidak diserap, dan tipe benang campuran.
Efek pengangkatan benang itu akan terlihat setelah beberapa bulan benang merangsang produksi kolagen.
Itulah sebabnya, tanam benang terlihat memiliki efek mengencangkankulit.
Namun, di balik iming-iming kekencangan kulit itu, terdapat banyak risiko.

Ternyata risiko tanam benang yang gagal sangat mengerikan.
Wajah menjadi tidak simetris, benang terlihat di bawah kulit, wajah menjadi berlipat (bergelombang dan tidak rata).
Bahkan benang bisa berpindah posisi keluar melalui kulit.
Risiko paling buruk adalah radang dan infeksi yang jika dibiarkan akan semakin parah.
Salah satu pasien klinik ini bahkan harus dirawat inap selama dua minggu
akibat kegagalan tanam benang yang menyebabkan dirinya mengalami infeksi.
Dalam acara seminar “Tanam Benang, Amankah” yang digelar oleh Ultimo Aesthetic and Dental Center Jakarta (15/6), dr. Enrina Diah, SpBP-RE menyampaikan penjelasan lengkap mengenai risiko komplikasi yang tinggi akibat tanam benang.
Ia sendiri tidak merekomendasikan tindakan ini diaplikasikan untuk mengencangkan kulit.
Banyak orang yang berminat melakukan tanam benang karena prosesnya yang simpel dan dijanjikan prosesnya juga cepat.
Namun, tambah Enrina, risiko dan hasil tanam benang itu tidaklah sebanding.
Karena pada akhirnya banyak yang melakukan tanam benang akhirnya datang ke dokter bedah plastic untuk memperbaiki komplikasi yang terjadi.
Bahkan di Amerika, prodesur ini sudah dilarang karena risiko tinggi tersebut. Apalagi hasilnya juga tidak signifikan.
Selain itu, Enrina menjelaskan bahwa dalam proses pengencangan kulit itu memerlukan tindakan pada otot wajah, bukan pada kulit. Sedangkan tanam benang hanya bekerja di sekitar kulit saja.