Porprov XI Sumsel 2017
Pemain Lahat Didiskualifikasi, Tim PALI Minta Keadilan dan Ingatkan Kasus Sissoko
Kasus yang melibatkan eks pemain Liverpool, Mohammed Sissoko di Liga Gojek Traveloka terulang di Zhang Porprov XI Sumsel 2017
Munculnya protes yang dilakukan oleh tim sepakbola Palembang saat bertemu Lahat di laga kedua grup B, Senin (20/11) sore di lapangan atletik Jakabaring memantik protes keras dari PALI. Ketua kontingen PALI, Hendrik Halim menyebut hal ini membuat pihaknya haruslah mendapat keadilan dan kemenangan Lahat atas anak asuhnya di laga perdana, Minggu (19/11) kemarin dibatalkan.
“Yang jelas kami menuntut keadilan, di laga pertama kemarin 9 pemain didiskualifikasi, tetapi tetap dipaksakan bermain. Sementara di pertandingan Lahat melawan Palembang, hanya ada 1 pemain yang bermasalah, namun panpel memberikan toleransi dan bahkan laga pun bisa ditunda. Tentu ini menjadi sebuah pertanyaan besar dan PALI sangat dirugikan,” keluhnya saat dihubungi Senin (20/11) malam.
Menurutnya, pembatalan atau penundaan sebuah pertandingan hanya dapat dilakukan bila terjadi sebuah force majeur seperti adanya bencana alam. “Tim PALI yang jelas-jelas dirugikan hanya dapat memainkan 9 pemain di starting eleven tanpa pemain cadangan tetap disuruh bermain, ini ada perlakuan berbeda yang diterapkan kepada tim lain,” ungkapnya.
Terkait protes, menurutnya surat resmi telah dilayangkan pihaknya dan akan menunggu jawaban dari panpel cabor sepakbola. “Kami sangat menghormati aturan ketika ada pemain yang tidak mendapat pengesahan kemarin, namun bila ternyata ada pemain yang juga bermasalah dari tim lawan saat bertemu PALI, maka status pemain tersebut tidak sah dan lawan harus mendapat hukuman. Kami ingin kemenangan Lahat dibatalkan atau laga tersebut dimainkan ulang,” tambahnya.
Pihaknya pun mengambil contoh kasus menarik yang terjadi di pelaksanaan kompetisi Liga 1 Indonesia 2017 dimana Bhayangkara FC mendapat durian runtuh yakni poin penuh atas Mitra Kukar karena memainkan Mohammed Sissoko yang ternyata masih dalam masa hukuman. “Kami juga heran saat proses verifikasi kemarin hanya tim kami yang diperiksa secara lengkap, sementara tim lawan ternyata ada pemain yang bermasalah tetapi terlewatkan dan baru diketahui di laga kedua,” pungkasnya.