Porprov XI Sumsel 2017

9 Pemain Dicoret, PALI Sulit Pertahankan Gelar Juara Bertahan Sepakbola Porprov XI Sumsel

Cuma diperkuat 9 pemain saat bertemu Lahat, kontingen PALI berang dan meminta KONI Sumsel tegas terhadap aturan verifikasi atlet.

Kontingen sepakbola PALI melayangkan protes ressui kepada Panpel Porprov XI Sumsel ketelah 9 pemainnya dinyatakan tidak lolos verifikasi saat bertemu Lahat, Minggu (19/11) pagi di lapangan atletik Jakabaring 

Asa kabupaten Penukal Albab Pematang Ilir (PALI) untuk mempertahankan gelar juara bertahan di cabang olahraga pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XI Sumsel 2017 sepertinya sulit terwujud. Pasalnya, di laga perdana tim asuhan Zulkarnain Lubis ini harus tunduk dengan skor cukup telak 0-4, Minggu (19/11) pagi di lapangan atletik Jakabaring.

Namun bukan kekalahan tersebut yang membuat PALI meradang, namun keputusan panpel cabor sepakbola yang mencoret 9 pemainnya hanya sesaat sebelum pertandingan dimulai yang menjadi sumber masalah. Menurut ketua kontingen PALI, Hendrik Halim panpel cabor sepakbola tidak berhak mengambil keputusan terkait verifikasi atlet karena merupakan wewenang dari KONI Sumsel.

“Semua persyaratan sudah kami penuhi, berkas pun telah diserahkan sejak sebulan lalu. Saat technical meeting tidak ada permasalahan, namun menjelang kick off pemain PALI tidak diperbolehkan main karena dianggap illegal. Hal ini pun menjadi pertanyaan karena tidak ada protes dari tim lawan, selain itu dari sejumlah pemain yang katanya tidak memenuhi syarat, ada 1 pemain yang boleh kami mainkan karena pertimbangan kasihan,” keluhnya saat dihubungi Minggu (19/11) siang.

Selain itu, dirinya pun menyebut pembatalan keabsahan pemainnya tersebut hanya disampaikan lisan dan sesaat jelang pertandingan. “Seharusnya ada surat resmi yang mengatakan pemain kami tidak lengkap persyaratannya seperti Nota Larangan Bertanding (NLB), ini terkesan mendadak sekali dan pertandingan dipaksakan untuk dimainkan, kami pun tidak diperlihatkan SK yang menerangkan bahwa panpel cabor memiliki kewenangan terkait hal tersebut,” bebernya.

Usai pertandingan, pihaknya pun langsung bertemu langsung dengan pihak KONI Sumsel dan  disarankan untuk membuat surat protes resmi yang ditujukan kepada Panitia Pelaksana Porprov XI Sumsel. “Saat pertemuan pun disebutkan bahwa panpel cabor hanya bertugas melaksanakan pertandingan, semua yang menyangkut keabsahan atau verifikasi merupakan domain dari KONI Sumsel,” ujarnya.

Laga kedua tim sendiri memang berlangsung tidak seperti biasanya karena PALI yang berjumlah 9 pemain dan tanpa pemain cadangan harus menghadapi Lahat yang berkekuatan full tim. Pertandingan sendiri dihentikan wasit di pertengahan babak kedua saat PALI hanya menyisakan 6 pemain di lapangan karena 3 pemainnya terkena KM dan skor dinyatakan 0-3 untuk kemenangan tim Lahat.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved