Tragis ! Gadis Ini Punya Cita-cita Jadi Pramugari,Saat Berhasil Ia Malah Divonis Begini Oleh Dokter

Hidup dan mati manusia memang tak ada yang bisa menebak jalan ceritanya.Manusia boleh berencana tapi Tuhan yang menentukan.

Facebook/Overseas Filipino Workers
Joy Fernandis 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Hidup dan mati manusia memang tak ada yang bisa menebak jalan ceritanya.

Manusia boleh berencana tapi Tuhan yang menentukan.

Bisa saja hari ini kamu merasakan suka cita, tapi esok hari sudah dirundung duka.

 

Itulah mengapa kita sudah layak dan sepantasnya untuk senantiasa bersyukur dalam menjalani hidup.

Tentu dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ada, kita juga harus menjadi manusia yang berguna bagi sesama.

Kegiatan positif ini bisa dimulai lewat bangku sekolah.

Sampai kelak ketika kamu menjalani pekerjaan, baik sebagai presiden, dokter, selebriti, pramugari, dan berbagai profesi lainnya

Ini pula yang dialami oleh Joy Fernandis.

Overseas Filipino Workers (OFW) asal Filipina ini selalu ingin menjadi pramugari sejak dia masih muda.

Dan melalui kerja keras, Joy bisa mencapai mimpinya itu.

Cita-cita Joy terwujud setelah bergabung dengan kru maskapai resmi Arab Saudi, Saudia.

Sayangnya, dia didiagnosis menderita leukemia pada usia yang sangat muda.

Hal ini mencegahnya untuk menikmati hidupnya sebagai pramugari.

Mengetahui bahwa Joy bisa segera meninggal dalam waktu dekat, dia membuat permintaan pada keluarganya.

Joy memerlukan bantuan yang sangat sederhana namun bermakna dari keluarganya.

Joy ingin dikuburkan dalam seragam Penerbangan Saudia miliknya.

Joy meninggal sambil mengenakan seragam tercintanya
Joy meninggal sambil mengenakan seragam tercintanya (Facebook/Overseas Filipino Workers)

Sungguh permintaan terakhir yang membuat keluarganya tak kuasa menahan tangis.

Selama ini, Joy dikenal sebagai wanita yang penuh kebahagiaan.

Joy dicintai oleh orang-orang yang dekat dengannya.

Dia dikenal oleh rekan-rekannya sebagai sosok karyawan setia.

Joy juga selalu menyuarakan tentang bagaimana dia mencintai pekerjaannya.

Majikannya juga sedih dengan berita tersebut.

Joy meninggal pada tahun 2015, namun ceritanya terus berlanjut.

"Selamat tinggal, Joy," ujar asisten general manager Saudia untuk hubungan masyarakat Abdul Rahman Al Fahd mengatakan di halaman Twitter-nya, menurut surat kabar 'Ajel'.

"Joy meninggal karena leukemia."

"Sebelum kematiannya, dia meminta keluarganya untuk menguburkannya di seragam Saudia karena dia mencintai pekerjaannya."

"Ini adalah kesetiaan yang sangat mengesankan."

(TribunStyle/Yohanes Endra)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved