Jajanan Kuno, Tapi Tetap Juara di Hati Masyarakat Tak Kalah dengan Jananan Kekinian
Salah satu jajanan tersebut adalah kue pancong. Jajanan yang populer sejak tahun 1987 satu ini masih banyak penggemarnya hingga sekarang.
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Gisella Okita Andini.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Jajan memang merupakan kebiasaan sebagian besar masyarakat negara kita yang cenderung konsumtif.
Biasanya mulai dari makanan dan minuman ringan hingga ke menu makanan yang berat dijajakan oleh para pedagang untuk memanjakan lidah penikmat jajanan.
masuknya arus modernisasi juga memberikan pengaruh bagi perkembangan dunia kuliner di Indonesia lho.
Nah, bicara soal jajanan dan arus modernisasi di negara kita, membuat jajanan-jajanan saat ini kian beragam.
Jajanan-jajanan dari luar negara kita mulai masuk dan menjamur di sebagian besar kota di Indonesia, termasuk kota Palembang.
Di Palembang sendiri banyak sekali pengusaha menjual jajanan yang saat ini sering disebut-sebut sebagai jajanan kekinian, misalnya sosis dan bakso bakar, takoyaki, churos, thai tea (teh susu dari Thailand), dan masih banyak lagi.
Fenomena ini merupakan akibat dari kuatnya arus modernisasi di Indonesia.
Namun sayangnya, saat ini banyak kalangan anak muda generasi milenial saat ini banyak yang memilih jajanan kekinian yang lebih tren dibandingkan jajanan yang sejak zaman dahulu sudah fenomenal dan cenderung menyehatkan.
Akibat ketenaran jajanan-jajanan kekinian tersebut, kaum muda, terutama remaja yang cenderung hobi jajan, lebih memilih jajanan yang sedang tren saat ini, alasannya karena jajanan tersebut sedang hangat dibicarakan di dunia maya dan lebih populer dibandingkan jajanan zaman dahulu yang tampilannya kurang menarik tapi menyehatkan.
Anak remaja saat ini lebih mementingkan kepopuleran diripada kesehatan tubuh mereka.
Tapi, walaupun jajanan kekinian saat ini tengah populer dan hits di dunia maya, masih ada pula jajanan yang cenderung kuno tapi masih tetap eksis di kalangan masyarakat.
Salah satu jajanan tersebut adalah kue pancong. Jajanan yang populer sejak tahun 1987 satu ini masih banyak penggemarnya hingga sekarang.
Penggemarnya bukan hanya berasal dari kalangan anak SD dan remaja saja, bahkan penggemarnya justru berasal dari kalangan mahasiswa dan pegawai kantoran.
Udin, salah satu pedagang kue pancong yang sudah kurang lebih 28 tahun merintis usahanya ini mengaku tidak takut dengan adanya jajanan kekinian yang saat ini tengah menjamur di kalangan masyarakat.
Ia percaya bahwa saat ini masih banyak penggemar kue pancong buatannya.
"Ya nggak masalah, kan rezeki orang masing-masing. Walaupun saat ini banyak jajanan kekinian atau semacamnya, kue pancong masih juga (tetap) dicari, bahkan yang membeli banyak dari kalangan mahasiswa dan orang kantoran", ungkap Udin, pedagang kue pancong yang ditemui saat berjualan di depan SD Kartika II-3, Jalan Senopati, Bukit Kecil, Palembang.
Saat ditanya mengenai alasannya mengapa tetap berjualan kue pancong dengan gerobak dan tidak menyewa toko untuk berdagang, Udin hanya tidak mau para pelanggannya merasa kebingungan harus mencari dimana dirinya berjualan.
"Pernah sih kepikiran buat buka toko, tapi kasihan pelanggan kalau harus cari tahu dulu dimana toko pancongnya mang Udin. Lagipula sudah biasa mangkal di sekolah-sekolah gini malah banyak pelanggannya dan nggak perlu saingan juga dengan jajanan kekinian kan.. nanti kalau buka toko malah pelanggan jadi sedikit yang datang untuk beli", tutur Udin yang berdagang kue pancong turun temurun dari sang kakak.
Menurut Windana (26), salah satu pembeli yang sudah sejak dirinya SD berlangganan kue pancong mang Udin, dirinya mengaku tidak terpengaruh dengan kepopuleran jajanan kekinian saat ini.
"Gak ngaruh sih ya kalau bagi saya.. Mau itu lagi populer atau lagi hit, kekinian, saya nggak terpengaruh.. Sudah sejak saya SD sering banget jajan ini, selain enak juga menyehatkan. Lagipula jajanan kekinian belum tentu seenak tampilannya kan", kata konsumen kue pancong yang sudah lama menjadi langganan.
Hampir sama dengan pendapat sebelumnya, Seila (10), gadis yang masih duduk dibangku kelas 5 SD ini milih jajanan kekinian maupun jajanan tradisional.
"Kalau soal jajan yang penting enak deh.. terserah mau itu kekinian atau jajanan jadul.. kadang kalau lagi pingin beli kue pancong ya beli, tapi kalau pengen yang lain beli juga yang lain. Lagipula mama kalau kasih uang jajan pasti pesannya beli jajanan yang menyehatkan dan nggak boleh jajan sembarangan", tutur gadis kecil yang ditemui di SD Xaverius 4, Bukit Kecil, Palembang.
Walaupun kue pancong termasuk ke jajanan kuno, jajanan yang dapat meraih omset 3-5 juta dalam satu bulan ini telah memiliki inovasi rasa bagi para penggemarnya.
Namun memang, soal rasa banyak pelanggan lebih memilih rasa coklat yang sejak dahulu sudah menjadi andalannya.
Untuk para pelanggan yang ingin bernostalgia dengan kuliner kuno satu ini, bisa menemukan gerobak kue pancong Mang Udin di depan SD Xaverius 4 sejak pukul 6:20 pagi hingga pukul 8 pagi, selanjutnya bisa ditemui di depan SD Kartika II-3, Jalan Senopati, dekat Kambang Iwak dari pukul 8 hingga pukul 1 siang.
Jadi, untuk apa malu dengan membeli jajanan kuno tapi rasanya enak dan menyehatkan dan lebih memilih jajanan kekinian untuk mencari popularitas namun belum tentu enak dan menyehatkan?