Heboh, Sepatu Ini Bikin Netizen 'Perang' di Dunia Maya, Ternyata Ini Warna Sebenarnya

Sama seperti kasus gaun biru atau hitam di tahun 2015 yang membuat perselisihan besar di dunia maya.

TRIBUNSUMSEL.COM - Sama seperti kasus gaun biru atau hitam di tahun 2015 yang membuat perselisihan besar di dunia maya.

Internet kembali dihebohkan dengan sebuah foto baru sepasang sepatu kets.

Yang juga telah membuat netizen kembali dalam perselisihan besar.

Di foto itu, terlihat sepasang sepatu kets.

df

Dimana tidak ada yang bisa menyetujui warna sepatu sneakers ini.

Rupanya, satu kelompok mengklaim sepatu sneaker itu berwarna merah muda dengan garis-garis putih.

Sementara kelompok lainnya melihat itu adalah sebuah sepatu abu-abu dengan garis-garis teal (perpaduan warna biru dan hijau).

Menurut Mashable dilansir stomp, foto itu juga terlihat seperti telah diubah.

Memberinya warna yang tidak biasa.

Apapun, kedua kelompok tersebut yakin bahwa mereka benar.

Kata seorang netizen Twitter:

"Berhentilah bicara tentang sepatu itu."

"Warnanya abu-abu dan biru, kalau kamu melihat warna lainnya kamu berarti buta warna."

jh

Seorang netizen lain berkomentar:

"Itu gila, tidak ada yang bisa meyakinkan saya bahwa sepatu itu warnanya biru."

Di sisi lain, netizen lain bersikukuh tentang penglihatannya yang tanpa cela, dengan mengatakan:

"Sepatu itu warna sebenarnya pink dan putih ok?

jb

Gambar kedua diambil dengan cahaya flash dan digelapkan."

"Sehingga terlihat putih dan abu-abu. (Tergantung pada pencahayaan)."

hg

Jadi, apa warna sepatu kets itu?

Tebakanmu sama bagusnya dengan kita.

Kata Dokter Mata Tentang Perdebatan Warna Gaun

TRIBUNSUMSEL.COM - Sebuah foto atau gambar memang bisa memiliki ribuan makna. Tetapi, perdebatan mengenai warna gaun yang belakangan ramai apakah warnanya biru-hitam atau putih-emas, membuat banyak pihak ikut bersuara.

Bukan hanya para selebriti Hollywood, tapi juga para pengguna media sosial, ilmuwan, dan para dokter. Mereka terbagi menjadi dua kubu pilihan warna yang berbeda.

Dokter mata dari Wills Eye Hospital di Philadelphia, Julia Haller sedang menghadiri pertemuan The Macula Society yang diikuti oleh para ahli mata dan peneliti dari seluruh dunia. Tak mau ketinggalan, dalam pertemuan itu secara informal mereka ikut membahas fenomena perbedaan warna gaun tersebut.

Foto bagian tengah menunjukkan warna asli gaun yang diunggah Wiked. Foto sebelah kiri menunjukkan warna asli setelah diedit oleh tim Wired untuk mengungkap warna gaun sebenarnya.
Foto bagian tengah menunjukkan warna asli gaun yang diunggah Wiked. Foto sebelah kiri menunjukkan warna asli setelah diedit oleh tim Wired untuk mengungkap warna gaun sebenarnya. (Swiked/Wired)

1. Gaun itu mengacaukan sel batang dan sel kerucut.
"Ada dua bagian dalam penglihatan. Pertama yakni cahaya yang berfokus pada retina, dan jaringan saraf mengambil gambar. Sel batang membantu kita di malam hari, dan sel kerucut membantu kita di siang hari.

Pada setiap orang, ada perbedaan tipis di tingkat sel kerucut dalam melihat warna. Salah satu cara ini mungkin terjadi bahwa dalam variabilitas pada tingkat sel kerucut, secara kebetulan acak, gambar ini adalah memperbesar perbedaan itu, sekitar 0,1 persen ," jelas Haller.

2. Gaun itu mengacaukan kemampuan otak untuk memproses sebuah gambar secara kontekstual.
Cara kedua yang menimbulkan perbedaan mencolok ini mungkin terjadi ketika informasi dari retina dikirim sepanjang saraf optik menuju otak.

"Apa yang terjadi di otak adalah pengolahan kontekstual. Ini mengapa warna terlihat berbeda pada waktu yang berbeda dalam suatu hari, "kata Haller.

"Ada perbedaan cahaya ambient dan interpretasi, sehingga otak akan menyingkirkan hal-hal seperti ‘reflectant’ dan mengubah sedikit data. Untuk beberapa alasan, foto tertentu dan pencahayaannya mengesampingkan proses normal, lalu mempembesar perbedaan tersebut."

Foto gaun ini jelas memperlihatkan adanya perbedaan pada cara kita menginterpretasikan, baik itu di otak atau mata.

"Setiap jenis persepsi sangat subjektif. Orang tidak akan melihat sesuatu sama setiap waktu, seperti halnya wine akan dirasa berbeda pada tiap orang, atau parfum. Selalu ada perbedaan antar individu pada bagaimana kita menjelaskan sesuatu," katanya.

Lisa Lystad, ahli saraf mata dari Cleveland Clinic's Cole Eye Institute, mengatakan, banyak orang yang belum mengetahui bagaimana mata kita memproses warna.

"Itu adalah kombinasi dari mata dan mekanisme otak, serta jumlah cahaya yang kita lihat. Warna sangat relatif dan kontekstual. Misalnya saja jika kita memiliki warna aqua, orang lain bisa menyebut itu biru dan yang lain mengatakan hijau," katanya.

Selain itu, menurutnya ada kombinasi dari cahaya dan berbagai warna alami pada gaun tersebut.

"Gaun itu tak memiliki warna seragam, ada gradasi dan warnanya berbeda di tiap foto. Hitam dan putih adalah kombinasi warna. Kita memakai semua sel kerucut di mata untuk melihat warna hitam, dan semua sel kerucut untuk melihat warna putih," katanya.

Otak kemudian membaca warna berbeda tersebut sebagai sinyal yang berlainan pada tiap individo karena seluruh sel kerucut dipakai bersamaan. (Purwandini Sakti Pratiwi)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved