Wacana Pembuatan Film Pengkhianatan PKI Versi Baru, Begini Reaksi Panglima TNI

Karena untuk mengurai apa yang terjadi 52 tahun lalu, diperlukan riset mendalam dan tidak bisa diselesaikan dalam waktu cepat.

Editor: M. Syah Beni
KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (28/7/2016). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengaku siap membantu pemerintah untuk memproduksi film Pangkhianatan G30S/PKI versi baru.

Wacana tersebut sebelumnya muncul dari Presiden RI Joko Widodo.

"Kalau namanya pemerintah membuat, TNI bagian dari pemerintah, apa yang dibuat pemerintah ya kita ikuti," ujar Gatot di Mabes TNI, Jakarta Pusat, Jumat (22/9/2017).

Jika memang pemerintah hendak memproduksi film tentang peristiwa 1965, Panglima TNI mengaku percaya film tersebut tidak bisa diproduksi dalam waktu singkat.

Karena untuk mengurai apa yang terjadi 52 tahun lalu, diperlukan riset mendalam dan tidak bisa diselesaikan dalam waktu cepat.

"Saya yakin pemerintah membuat film itu dalam waktu sebulan-dua bulan, kalau sebulan dan dua bulan, berarti itu bohong-bohongan itu," ujarnya.

Panglima TNI telah mengeluarkan instruksi untuk jajarannya menyaksikan film Pengkhianatan G30S/PKI yang bercerita soal peristiwa 1965.

Instruksi tersebut penting untuk dikeluarkan menurutnya, mengingat sejak 1998, film itu sudah tidak lagi jadi film wajib dan mereka yang hidup setelahnya dikhawatirkan tidak mendapat peljaran penting tentang sejarah kelam republik ini.

"Kalau sudah tidak ada lagi untuk menginformasikan, siapa? Anak tumbuh dewasa ada media sosial. Itu yang diterima akhirnya tidak sadar. Sejarah kan cenderung berulang. Kalau berulang kan kasihan bangsa ini," katanya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved