Polisi Bikin Heboh Netizen Sekaligus Geram, Masuk Masjid Pakai Sepatu, Ini Kejadian Sebenarnya
Menurut laporan LadBible, polisi-polisi tersebut sebanarnya sedang menangani adanya kekacauan di luar masjid.

TRIBUNSUMSEL.COM - Masjid menjadi tempat yang sakral bagi umat Islam.
Demi menjaga kebersihan, alas kaki haruslah dilepas saat memasuki masjid.
Selain karena masalah kebersihan, melepaskan alas kaki saat masuk masjid juga menjadi tanda rasa hormat.
Inilah mengapa video kontroversial ini viral di media sosial.
Melansir Elite Readers, video tersebut menunjukkan beberapa polisi di Buckinghamshire, Inggris, yang memasuki masjid tanpa melepaskan sepatunya.

Tentu saja, aksi para polisi disambut dengan teguran keras para jemaah.
Menurut laporan LadBible, polisi-polisi tersebut sebanarnya sedang menangani adanya kekacauan di luar masjid.
Namun mereka memutuskan untuk masuk ke dalam masjid demi melanjutkan investigasi.

Para jemaah tentu saja tidak menyukai tindakan polisi tersebut.
Mereka meminta polisi keluar atau melepaskan sepatunya jika ingin masuk masjid.

Video ini viral semenjak diunggah oleh akun Facebook Spotted Bradford 1.
Melihat video ini, netizen memberikan tanggapan yang beragam.
Netter bernama Khuloud Ali berkomentar, "Mereka seharusnya hormat dan melepaskan septunya sebelum masuk masjid."
Sementara itu, Lorrainde Whelan membela, "Polisi tidak akan melepaskan sepatunya jika mereka ditugaskan dalam suatu insiden, hal itu adalah bagian dari keamanan.
Kemananan mereka adalah yang utama dibanding protokol keagamaan apapun, sorry."
Lihat videonya berikut:
(TribunnStyle.com, Tiara Shelavie)
Ada Lubang Besar di Lantai Masjid Ditutupi Sajadah, Saat Dibuka Isinya Bikin Bulu Kuduk Merinding
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Andri Hamdillah
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Letak masjid di sebuah perkampungan padat penduduk bukanlah sesuatu hal yang baru.
Sebagai tempat untuk beribadah masjid bisa ditemui hampir disemua tempat di kawasan Kota Palembang, Rabu (16/8/2017).
Seperti Masjid Darussalam, terletak di Jalan Tombak Kecamatan Kemuning Palembang.
Masjid yang dipenuhi kaligrafi lafaz Allah SWT dan berhias lantai keramik berwarna putih bersih, tampak seperti masjid biasa pada umumnya.

Namun ada sesuatu yang berbeda di dalamnya.
Bila memasuki ke dalam ruangan masjid, ketika menginjakan kaki di karpet sajadah shaf ketiga dari depan sebelah kiri, ternyata terdapat lantai yang dilapisi kayu.
Saat dibuka papan tersebut ternyata menutupi sebuah lubang.
Lebarnya sekitar setengah meter dengan kedalaman sebatas lutut orang dewasa.

Didalam kayu berbentuk kotak itu terdapat pemandangan yang sangat tak terduga.
Sebuah telapak kaki besar berukuran 2 kali lipat kaki orang dewasa.
Telapak kaki itu tepat berada di dasar lantai di dalam kotak kayu tersebut.

Warga setempat percaya bahwa telapak kaki itu bukan telapak manusia, melainkan bekas telapak kaki jin.
"Telapak kaki itu sudah ada semenjak saya kecil, sampai sekarang telapak itu tetap ada", jelas warga setempat Rahmat.
Sebelumnya pada tahun 1960 masjid tersebut masih berupa mushallah atau langgar.
Lantai dan dindingnya terbuat dari bahan kayu biasa.
Barulah setelah beberapa tahun kemudian ada renovasi, langgar yang semula berbahan kayu kini berganti menjadi batako yang kokoh.
Fenomena muncul ketika lantai masjid akan disemen
Seketika saat semen lantai telah mengeras muncul cap telapak kaki besar.
Besarnya cap telapak kaki tersebut jauh melebihi telapak kaki manusia normal.
Merasa terganggu dengan telapak kaki tersebut akhirnya warga sekitar mencoba untuk menghilangkannya dengan cara menyemen ulang lantai tersebut.
Tetapi tetap saja setelah semen mengeras telapak kaki itu tidak menghilang.
"Warga sudah tiga kali mencoba untuk menyemen ulang cap telapak kaki tersebut, tetap hasilnya sama telapak kaki itu tidaklah menghilang", terangnya.

Merasa ada sesuatu yang janggal warga akhirnya sepakat untuk membiarkan telapak kaki tersebut tetap menghiasi ruangan masjid.
Saat ini keberadaan telapak kaki misterius tersebut masih ada di dalam Masjid Darussalam.
Warga tidak mencoba untuk menghilangkannya, cap telapak kaki hanya ditutupi dengan karpet sajadah.
