Warga Palembang Hina Jokowi
Heboh Pemuda Palembang Hina Ibu Negara Buat Netizen Geram dan Bilang Tebuang
Pemuda itu diamankan Senin 11 September 2017 di rumah orang tuanya yang berada di Jalan Jepang, Kecamatan Alang-Alang Lebar, Kota Palembang.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Warga Palembang dihebohkan dengan penangkapan pemuda yang juga mahasiswa yang diduga menyebarkan ujaran kebencian dan mengina ibu negara Iriana Jokowi di Media Sosial (Medsos) Instagram.
Pemuda itu membuat meme ibu negara yang mengenakan kerudung putih tengah tersenyum dan melambaikan tangan ke arah kamera dengan kata-kata tidak pantas "Ibu ini seperti PELACUR pakai jilbab hanya menutup aib (bukan karena iman)," yang diposting di akun instagramnya.
Sontak saja ujaran kebencian ini langsung direspon cepat polisi.
Pemuda itu diamankan Senin 11 September 2017 di rumah orang tuanya yang berada di Jalan Jepang, Kecamatan Alang-Alang Lebar, Kota Palembang.
Belakangan diketahui pemuda tersebut bernama Dodi Ihwanto (21).
Usai diamankan pelaku penyebar kebencian itu, kini Akun @warga_biasa tersebut sudah hilang.
Tebuang (Dipenjara)
Ulah pemuda Palembang itu menyebarkan meme ibu negara mendapat respon negatif masyarakat khusunya wong Palembang.
Mereka marah karena pemuda ini dianggap mempermalukan Palembang karena dinilai tidak bermoral dan apa yang dilakukannya tidak ada manfaatnya.
Menyebar kebencian dengan masyarakat awam saja sudah pasti akan kena masalah apalagi ini yang dihina bukanlah orang sembarangan tapi istri kepala negara.
Kata hinaan yang dibuat juga sangat tidak pantas, apalagi yang bersangkutan adalah mahasiswa yang dinilai terpelajar namun malah tidak memanfaatkan kepandaiannya untuk hal positif malah disalahgunakan.
"Buyan u dskolahke wong tuo ktek sopan santun yg u Hino tu siapo," (Bodoh kau disekolahkan orangtua mu tidak ada sopan santun, yang kau hina itu siapa?) tulis akun miftah_halim.
"krng gawe nian budak ini , lolo di peliharo buat malu nm palembang Beh..," (kurang kerjaan orang ini, bodoh dipelihara buat malu nama Palembang saja) ujar vhallent_rivhaLiad.
"T E B U A N G," (Dipenjara) ujar taty_yulianty.
"Tebuang gawe Lolo....malu ke wong palembang bae," (Dipenjara pekerjaan bodoh, memalukan warga Palembang saja) ujar wendi.boy.
Sang Ibu Ancam Bunuh Diri Saat Anaknya Ditangkap Karena Hina Jokowi
TRIBUNSUMSEL.COM - MR (48) mengaku segala upaya telah dikerahkan agar MA (24), anak sulungnya, tidak dibawa oleh polisi pada Kamis (23/10/2014) lalu.
Penangkapan dilakukan pagi hari.
MR yang tengah menyiapkan sarapan untuk keluarga dikejutkan dengan kedatangan empat laki-laki bertubuh tegap dan berpenampilan rapi.
"Wah ada bapak-bapak ganteng-ganteng cari siapa tuh," kata MA yang terlebih dulu melihat kedatangan mereka kepada ibunya. [Baca: "Saya Siap Sujud Minta Maaf di Kaki Pak Jokowi"]
MR yang sedang memasak hanya mendengarkan perkataan anaknya itu. Tidak berapa lama, arah empat orang tersebut tertuju pada rumah MR. Mereka pun memasuki rumah yang pintunya tidak tertutup itu lalu sontak mencari MA dengan menyebut namanya.
"Di mana si MA? Tadi kata orang di atas dia sudah pulang ke rumah, ibu jangan bohong," kata MR menirukan perkataan seorang pria yang mengaku bernama Slamet. Kemudian tiga dari empat orang tersebut langsung memasuki rumah dan mencari MA.

Mereka berhasil menemukan MA lalu melakukan pembicaraan yang MR tidak mengerti sambil menunjukkan sesuatu di handphone orang itu. Setelah itu, dari instruksi Slamet, MA dikatakan harus ditahan di polisi.
MR yang tidak menerima sempat menarik-narik petugas dan mengancam untuk melakukan hal buruk apabila anaknya ditangkap.
"Saya ancam mau bunuh diri, teriak-teriak di pinggir kali sana sudah kayak orang gila saya," kata MR sambil menunjuk kali yang ada di seberang rumahnya.
Tetapi aksi MR tidak berhasil. Dia dibentak oleh seorang personel polisi yang ada di luar rumahnya. Melihat hal tersebut, Slamet berujar bahwa MA akan aman bersama mereka. "Katanya anak saya akan dilindungi," ucap dia.
MA yang saat itu menjerit dan menangis terpaksa meninggalkan rumah dan ibunya.
Sebelum pergi pun MA terus membela diri.
"Kalau saya pergi, nanti ibu bagaimana? Nanti siapa yang ngurusin ibu?" demikian ucapan MA yang diceritakan ulang oleh MR.
MA diduga sebagai pelaku yang menghina Jokowi semasa Pemilihan Umum Presiden 2014 lalu dengan membuat karikatur tak senonoh yang menggambarkan Jokowi dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Gambar yang disebarkan melalui jejaring sosial Facebook itu disangkakan melanggar Undang Undang ITE (informasi dan transaksi elektronik) serta pornografi. Kini MA masih ditahan di Mabes Polri untuk penyelidikan lebih lanjut.