Temukan Benda Kuno di Tanah Kosong, Kakek Mendadak Jadi Jutawan, Nilainya Sampai Milyaran!
Seorang pria tua bernama Paul Coleman (59) awalnya hanya seseorang pria sederhana yang tidak punya banyak uang.
TRIBUNSUMSEL.COM -- Seorang pria tua bernama Paul Coleman (59) .
awalnya hanya seseorang pria sederhana yang tidak punya banyak uang.
Di akun banknya saja tidak ada lagi saldo yang tersisa sedikit pun.
Hal ini membuat Paul hanya menghabiskan waktunya dirumah.
Dan piknik dengan menggunakan mobil tuanya.
Dilansir dari perfecto.guru, namun kehidupan Paul berubah .
setelah ia tidak sengaja menemukan sebuah barang yang bernilai tinggi.
Para ahli percaya tumpukan sampah bernilai sejarah yang ditemukan Paul merupakan yang terbesar saat ini.
Dimana barang tersebut merupakan sisa peninggalan dari pertempuran Hasting saat penjajahan norman.
Paul yang sudah tidak berpenghasilan ini memutuskan.
untuk membagi setengah hasil dengan pemilik tanah di mana ia menemukan penemuan hebat itu.
Penemuan ini ditemukannya sebelum hari Natal .
dan ia telah mempersiapkan sebuah hadiah istimewa.
Sebuah rumah baru bagi istrinya, Christine yang sudah berumur 53 tahun.
Paul berkata, "Saya menemukan sepotong timbal dan mengira bahwa itu adalah sampah.'
'Tapi kemudian, saat saya melihat ke lubang di belakang itu, melihat begitu banyak koin yang mengkilap."
" Saat aku mencoba mengangkat sepotong timah yang lebih besar, ternyata deretan koin itu bertumpuk sangat rapi."
Paul menggali penemuannya itu pada tanggal 21 Desember .
dengan bantuan 100 peminat lainnya yang melakukan .
pencarian di sekitar pertanian di dekat Aylesbury, Bucks.
Ditemukan sebanyak 5.251 koin yang diduga dari masa pemerintahan Ethelred the Unready (sekitar tahun 978 - 1016) dan King Canute (sekitar tahun 1016 - 1035).
Kotak harta karun ini ditemukan di bawah tanah sedalam 2 kaki.
Para ahli mengatakan bahwa koin ini masih berada dalam kondisi baik.
dan per koinnya akan dibiayai sekitar IDR 4 juta lebih.
sehingga total dana yang didapatkan dari penemuan ini sebesar IDR 21 M.
Penemuan terbaru ini telah dibawa ke Museum British untuk diidentifikasi lebih lanjut.