Glory SFC

SFC Akhirnya Akhiri Paceklik Kemenangan Usai Kalahkan Persiba

Poin penuh ini juga mengakhiri paceklik 4 laga tanpa kemenangan di kandang dan membawa SFC naik ke peringkat 10 klasemen sementara kompetisi Liga 1 In

TRIBUNSUMSEL.COM/ABRIANSYAH LIBERTO
Pemain Sriwijaya FC Nur Iskandar saling rebut bola dengan pemain Semen Padang pada pertandingan Liga1 di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Jumat (11/8/2017).Pada pertandingan ini tuan rumah Sriwijaya FC ditahan imbang Semen Padang dengan skor 0-0.TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kemenangan berharga berhasil diraih Sriwijaya FC saat menjamu Persiba Balikpapan, Selasa (29/8) sore di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang dengan skor tipis 1-0.

Gol satu-satunya bagi laskar wong kito di laga ini dicetak oleh M Nur Iskandar di menit 53 babak kedua.

Memanfaatkan kemelut di depan gawang tim tamu yang dijaga oleh eks SFC, Dian Agus Prasetyo.

Poin penuh ini juga mengakhiri paceklik 4 laga tanpa kemenangan di kandang dan membawa SFC naik ke peringkat 10 klasemen sementara kompetisi Liga 1 Indonesia 2017 dengan poin 28.

“Sebelumnya, saya sudah berbicara ke pemain untuk mengerahkan segalanya guna menghapus tren buruk saat di kandang."

"Meskipun tadi sebenarnya kita seharusnya bisa menang dengan selisih dari 1 gol."

"Namun kemenangan ini sudah cukup dan sangat mengangkat mental kita,” ujar pelatih SFC, Hartono Ruslan usai pertandingan.

Menurutnya, di laga ini pihaknya memang sangat menguasai pertandingan dan mencetak sejumlah peluang, namun hanya 1 yang berbuah gol.

Bahkan di babak pertama, anak asuhnya pun terlihat kesulitan membongkar lini belakang Persiba yang bermain sangat disiplin.

“Di babak pertama, mereka memang seperti nyaris tanpa peluang."

"Hanya 1 di penghujung pertandingan melalui Beto, saat di ruang ganti saya pun meminta mereka agar lebih berani melakukan tembakan dari luar kotak penalti."

"Gelandang seperti Yu Hyun Koo dan Manda Cingi pun saya ingatkan agar terus merapat ke striker,” bebernya.

Bermain tanpa Hilton Moreira yang terkena hukuman akumulasi kartu kuning diakuinya juga memberikan pengaruh lain di laga ini.

SFC yang biasanya bermain sangat cepat bermain dalam tempo yang lebih lambat dan mengedepankan penguasaan bola.

“Kalau kita bermain di kandang, saya minta pemain lebih rileks, sabar dan yang penting kualitas passing."

"Jadi kalau sore ini temponya lambat, itu memang sesuai instruksi saya dan jika mendapat peluang tidak usah terburu-buru."

"Tetapi beberapa kali mereka seperti tergesa-gesa ingin menyelesaikannya menjadi gol,” tambahnya.

Sementara itu, pelatih Persiba Balikpapan Hariyadi menyebut laga ini berlangsung menarik dan timnya mampu memberikan perlawan maksimal.

“Sejak awal saya katakan seluruh pemain SFC berbahaya dan jangan cuma terpaku kepada Beto saja."

"Namun ada kelengahan dan sepersekian detik mereka tidak siap lalu terjadi gol, tetapi secara keseluruhan pertandingan enak dilihat,” ungkapnya.

Di laga ini, pihaknya juga telah melakukan antisipasi dan menutup semua sisi guna meredam agretifitas SFC.

“Semua sisi, baik dari sayap ataupun tengah bisa kami matikan."

"Kami juga ada peluang yang jika mereka tenang semestinya bisa dimanfaatkan."

"Namun inilah sepakbola, seperti Beto yang juga mendapat kesempatan yang 90 persen harusnya gol."

"Kedepan jika ingin lolos dari degradasi maka di kandang semuanya harus disapu bersih,” tambahnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved