Guru Terkejut Saat Siswanya Tanyakan Hal Ini, 'Pak Habis Sunat Saya Bisa Begituan?' Ternyata
Seorang guru agama dikejutkan dengan pertanyaan Yang diajukan salah seorang muridnya.Pertanyaan itu membuat sang guru terdiam sejenak.
Penulis: Kharisma Tri Saputra | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Seorang guru agama dikejutkan dengan pertanyaan tentang pemerkosaan
Yang diajukan salah seorang muridnya.
“Ustaz, kalau habis sunat saya bisa memperkosa seseorang?"
Pertanyaan itu membuat sang guru terdiam sejenak.
Percakapan antara guru dan murid di Malaysia tersebut dibagikan oleh seorang aktivis sosial.
Ia membagikannya di situs jejaring sosial setelah diberitahu oleh seorang teman

Dilansir ohtrending, Mohd Fadhli Othman dari Gerakan Malaysians Against Pornography yang turut terkejut dengan hal itu mengatakan.
Generasi muda sejak sekolah dasar telah terpapar dengan kata 'sensitif' sebagai perkosaan.
"Itu belum lagi kita tanya kamu tahu perkosa itu apa?"
Dengan kata lain, anak sekolah ini sangat sadar akan seks.
"Saya tidak yakin pemerkosaan yang dimaksud anak itu cuma sentuhan atau yang ringan-ringan.
Ini karena anak akan mudah untuk merekam atau mengingat saat mereka mendengar dan melihat, "katanya
Prihatin dengan kondisi siswa di luar sekolah.

Aktivis yang juga pembicara dan pendiri modul 'Goodbye Pornography' juga mempertanyakan tentang pergaulan anak tersebut.
"Apakah penggunaan gadgetnya dipantau oleh ibu dan ayahnya?."
Karena kemungkinan hal itu disebabkan oleh pengaruh pornografi.
Jika dihadapkan pada situasi yang sama, Mohd Fadhli, yang juga seorang guru, mengatakan.
Bahwa siswa tersebut akan diminta kenapa bisa mengajukan pertanyaan seperti itu.
Berdasarkan jawaban itu, mari kita cari kemungkinan penyebab pergaulan.
Atau pengaruh film dan penggunaan ponsel yang tak terkendali.

"Kedua, merasionalisasi konsep sunat yang benar dalam Islam dan apa manfaat sunat dari kesehatan."
"Juga asosiasikan dengan konsep mumaiyiz dan baligh."
"Jadi inilah penerapan yang baik dari baik dan burruk serta pahala dan dosa (jika beragama Islam)."
"Jika non-Muslim menerapkan nilai kemanusiaan. Tidak ada manusia di dunia yang ingin melakukan kerusakan, "kata Mohd Fadhli.
Dia menambahkan bahwa siswa harus jelas tentang apa itu perkosaan.

Dan efek buruk yang akan terjadi pada manusia.
"Kita perlu menjelaskan pemerkosaan itu bertentangan dengan sifat manusia."
"Dan juga bertentangan dengan Islam dan agama apapun," katanya.
Dalam hal ini, dia mendesak semua pihak, terutama orang tua, guru dan lembaga keagamaan.
Untuk memobilisasi energi mereka dalam perang melawan pornografi.
"Kita perlu bekerja sama dan kita sadar bahwa virus ini sangat berbahaya."
"Dan bisa menghancurkan generasi muda," kata Mohd Fadhli.