Beli Sayur dari Seorang Nenek di Pasar,Pria Malah Dikasih Uang 2 Miliar,Cerita Dibalik Mengharukan

TRIBUNSUMSEL.COM -- Biasanya pembeli akan kehilangan uang mereka .

dengan ganti benda yang mereka ingin dapatkan.

Tapi pria yang akan diceritakan dibawah ini .

ternyata malah ditawari uang dalam jumlah besar oleh si pegadang.

Dilansir dari Wo22, Pria bernama Xiao Liu, suatu hari pergi ke pasar untuk membeli sayur.

Di ujung pasar itu, ada seorang nenek yang sedang berjualan sayur diatas tikar.

Tapi setelah dilihat-lihat, ternyata tidak ada yang membeli sayur si nenek ini.

Xiao-Liu yang merasa kasihan kemudian membeli beberapa sayur dari nenek ini.

Setelah Xiao-Liu membelinya, nenek ini kemudian menarik baju Xiao-Liu, menahannya untuk pergi.

Xiao-Liu kaget dan tidak tahu apa yang terjadi.

Tidak lama kemudian nenek itu mengatakan kalau .

dia ingin memberikan 1 juta dolar untuk Xiao-Liu.

Xiao-Liu tentu saja kaget Dia yang membeli sayur, seharusnya dia yang bayar.

Lagipula, Bagaimana mungkin seorang nenek penjual sayur bisa punya uang sebanyak itu.

Karena panik, Xiao-Liu kemudian menelefon polisi.

Setelah polisi datang, mereka bukannya membantu, tapi malah tertawa.

Ternyata nenek itu bukan orang asing untuk mereka.

Para polisi menjelaskan kalau nenek ini sudah lama berjualan sayur di tempat itu.

Anaknya bekerja di luar kota dan tidak pernah kembali sama sekali.

Akhirnya nenek yang kangen anaknya itu, melihat Xiao-Liu tampak seperti anak sendiri.

ingin memberikan uang 1 juta dolar supaya Xiao-Liu tinggal menemaninya.

Tapi apa daya, Xiao-Liu bukanlah anaknya, dia juga punya kehidupan sendiri.

Akhirnya dengan bantuan para polisi, Xiao-Liu berhasil pulang.

Hal ini mungkin membuat banyak orang merasa aneh.

tapi sebenarnya hal ini mengajarkan satu hal bagi kita.

Seringkali yang diinginkan oleh orangtua bukanlah kehidupan yang sangat nyaman ataupun uang.

tapi ditemani oleh keluarga, oleh anak mereka sendiri.

Kehidupan yang semakin hari semakin cepat dan sibuk ini .

membuat banyak orang menelantarkan orangtua mereka.

tidak pernah menemani orangtua mereka, dan hanya memberikan uang.

tanpa mengetahui kalau sebenarnya orangtua mereka merindukan anak-anaknya di rumah.