Curi Motor, ABG Ini Ditabrak lalu Dihajar Massa hingga Tewas, Padahal Usianya Baru Segini
HS (14), tersangka pencurian kendaraan bermotor (curanmor), tewas setelah dihakimi massa
TRIBUNSUMSEL.COM, BANDAR LAMPUNG - HS (14), tersangka pencurian kendaraan bermotor (curanmor), tewas setelah dihakimi massa di Merbau Mataram, Lampung Selatan pada Minggu (13/8) malam.
HS meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan di puskesmas setempat.
HS dihakimi massa karena diduga usai mencuri sepeda motor milik Albari Irfan di cucian mobil di Jalan Putri Balau, Kelurahan Kedamaian, Kecamatan Kedamaian.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung Komisaris Harto Agung Cahyono mengatakan, HS tepergok membawa motor curian bersama rekannya berinisial HB (16).
Harto mengutarakan, tim gabungan Polresta Bandar Lampung bersama Polsek Tanjungkarang Timur, Polsek Merbau Mataram dibantu masyarakat menangkap HB di lokasi tersebut.
"Mereka merupakan komplotan pencurian kendaraan bermotor asal Lampung Timur," kata Harto, Rabu (16/8).
Harto mengatakan, komplotan ini terdiri dari enam orang.
Enam orang ini memiliki peran berbeda. Ada orang berinisial JP dan DD yang menjadi eksekutor.
JP dan DD mencuri sepeda motor milik Albari di wilayah Bandar Lampung.
Setelah itu, JP menghubungi HB menyuruhnya mengambil motor curian di daerah Sukabumi untuk dibawa ke Jabung, Lampung Timur.
HB bersama tiga rekannya HS, ZK dan RS, berangkat ke Bandar Lampung mengambil motor curian.
Mereka lalu membawa sepeda motor curian tersebut melalui Merbau Mataram.
Korban yang motornya hilang sempat menghubungi Gatra, kakaknya yang tinggal di Merbau Mataram, memberitahu bahwa motornya hilang dicuri.
Tak berapa lama, Gatra melihat motor adiknya dibawa orang tak dikenal melintas di Merbau Mataram.
Gatra menabrakkan motornya ke motor adiknya yang dikendarai tersangka HS dan HB. HS dan HB terjatuh dari motor lalu melarikan diri ke dalam kebun.
Dua tersangka ZK dan RS juga melarikan diri.
Warga sekitar mengejar para tersangka dan menangkap HS.
HS pun menjadi bulan-bulanan massa.
Aparat kepolisian yang datang ke tempat kejadian perkara mengamankan HS dari amukan massa.
HS akhirnya meninggal dunia dua hari kemudian setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM).
Setelah mengamankan HS, petugas gabungan kembali menyisir lokasi mencari para tersangka lain.
Hasilnya menangkap tersangka HB.
"Untuk tersangka lain masih dalam pencarian," ujar Harto.
Harto mengatakan, komplotan HB kebanyakan masih berstatus pelajar.
Salah satu rekan HB berinisial HS (14) yang tewas setelah dihakimi massa juga masih berstatus pelajar sekolah menengah pertama (SMP).