4 Fakta Tewasnya Saksi Kunci Korupsi E-KTP, Kronologi hingga Dugaan Halangi Pengusutan KPK
Berikut ini fakta-fakta yang dihimpun oleh TribunWow.com terkait kematian Johannes dan hubungannya dengan kasus e-KTP...
Polisi menutup seluruh area di sekitar North Edinburgh Avenue dan mengevakuasi warga setempat.
Menurut LAPD, pria bersenjata tersebut sempat menyandera seorang perempuan dan seorang anak, yamg diduga merupakan istri dan anaknya sendiri.
Polisi kemudian mencoba untuk bernegosiasi dengan pria tersebut dan akhirnya kedua sandera dibebaskan.
Polisi kemudian merangsek masuk ke rumah tersebut.
Namun pria bersenjata itu ditemukan tewas di dalam rumah.
Kuat dugaan ia tewas akibat luka tembak karena bunuh diri.
Identitas pria tersebut masih dirahasiakan oleh pihak LAPD, namun diduga pria bersenjata itu adalah Johannes Marliem.
3. ICW : Kematian Johannes diduga untuk halangi pengusutan kasus e-KTP
Kematian Johannes ini sangat disayangkan oleh Indonesia Corruption Watch (ICW).
ICW menduga, kematian Johannes ini ada kaitannya dengan upaya untuk menghalangi pengusutan kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi di negeri ini.
"Patut diduga hal ini merupakan upaya sistematis untuk menghalangi pengusutan lebih jauh kasus ini terutama terkait dengan aliran dana pada pejabat penting negeri ini," ujar Koordinator Divisi Investigasi ICW, Febri Hendri kepada Tribunnews.com, Jumat (11/8/2017).
Namun ICW yakin jika KPK bisa menuntaskan kasus ini dengan menyiapkan bukti lain untuk menjerat para pelaku dan penerima aliran dana kasus e-KTP.
ICW juga berharap KPK dan LPSK mampu menjaga keselamatan dari para saksi kunci dalam setiap kasus korupsi, terutama kasus korupsi besar.
4. KPK harus minta otopsi terbuka kematian Johannes kepada otoritas Amerika Serikat
Kematian Johannes ini menjadi PR (pekerjaan rumah) KPK dalam mengevaluasi strategi penanganan kasus korupsi dan penjaminan keselamatan saksi.