Mereka Terus Berjuang
Berdamai dengan Masa Lalu Akhirnya Bambang Sukses di Rantau Orang,Kini Kembali ke Kampung Halaman
Setelah menjadi guru selama 7 tahun lulusan sekolah guru olahraga (SGO) tersebut memutuskan untuk meninggalkan dunia pendidikan.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Hartati
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Andri Hamdillah
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sekilas tidak ada yang menonjol dari pria paruh baya pemilik ide Robot Transformers di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB), Minggu (6/8/2017).
Sambil menggunakan baju kaos berwarna hitam dan sepan panjang juga berwarna hitam, ia terlihat duduk di dekat robot yang sedang berdiri menghibur pengunjung.
Memiliki nama lengkap Bambang Irawan, pria kelahiran Kota Pagar Alam 6 Maret 1970 silam ternyata mempunyai latar belakang yang tak terduga.
Sebelum menggeluti bisnis robot, ia sejatinya adalah mantan guru olahraga di sebuah sekolah swasta di Palembang.
Menurut pengakuannya, selain pernah menjadi guru di sekolah swasta di Palembang dirinya juga pernah mewakili Sumsel dalam ajang PON ke 12 di Jakarta cabang bola basket tahun 1989.
Setelah menjadi guru selama 7 tahun lulusan sekolah guru olahraga (SGO) tersebut memutuskan untuk meninggalkan dunia pendidikan.
Ia merasa kecewa karena tidak ada kejelasan untuk masa depannya.
"Saya sudah menjadi guru honorer selama tujuh tahun, tetapi selama itu tidak ada kepastian nasib saya", ungkapnya.
Sambil menatap dengan pandangan wajah serius ia menceritakan kalau dirinya juga telah membakar kenangan indahnya saat menjadi seorang guru dan ketika manisnya menjadi atlet Sumsel.
"Sudah lama saya buang jauh - jauh kenangan itu, tidak ada yang bisa disalahkan, semuanya karena ego saya sendiri", jelas Bambang.
Anak kedua dari enam bersaudara itu akhirnya memutuskan untuk pergi meninggalkan kota Palembang bersama istrinya dan menjalani sisa hidupnya di Kota rantauan.
Ia akhirnya menetap di Provinsi Jawa Tengah, hidup tanpa saudara ia terpaksa harus berfikir lebih agar bisa bertahan hidup.
Lama kelamaan ia mempunyai ide untuk menjalankan bisnis boneka badut penghibur.
Diluar dugaan ternyata bisnisnya berjalan lancar dan sempat menjadi puncak karir barunya.
Terus menekuni bisnis barunya ia akhirinya mengganti boneka badut dengan robot Transformers yang lebih disenangi banyak orang terutama anak kecil.
Puluhan tahun menjalani bisnisnya di kota rantauan ia pun akhirnya rindu kampung halaman dan memutuskan untuk memperkenalkan bisnisnya di kota asalnya.
"Ini adalah kedatangan awal saya di tahun 2017, sebelumnya saya lama di pulau Jawa, alhamdulilah antusias warga Palembang sangat tinggi melihat karya saya", terangnya.