Tak Cocok dengan Pemimpin yang Baru, Makhluk Penunggu Makam Keramat Lakukan Hal Tak Terduga

Banyaknya gerombolan monyet penghuni daerah sekitaran makam Ratu Bagus Kuning yang berada Di Jalan Di Panjaitan Kelurahan Tangga Takat Kecamatan

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: M. Syah Beni
Kolase Tribunsumsel.com
Kawanan monyet di komplek pemakaman Ratu Bagus Kuning 

Akhirnya kelompok tersebut terpecah menjadi dua kelompok besar.

"Awalnya seluruh kelompok monyet ini berada di satu titik dekat seputaran makam, tetapi karena mereka bertengkar berebut kekuasaan akhirnya ada yang membuat kelompok sendiri", jelas Sanudin.

Uniknya kelompok monyet yang terpisah menjadi dua bagian sangat ketat menjaga wilayahnya.

Kelompok monyet penghuni sekitaran makam akan dikeroyok apabila memasuki wilayah kelompok monyet Komplek perumahan dan begitu juga sebaliknya.

"Wilayah mereka di batasi dengan jembatan, mereka akan saling berjaga - jaga diperbatasan masing - masing", terangnya.

Monyet yang berada di makam Bagus Kuning Plaju
Monyet yang berada di makam Bagus Kuning Plaju (TRIBUNSUMSEL.COM/ ANDRI HAMDILLAH)

Tak Bertambah dan Berkurang

Sanudin mengatakan, monyet tersebut berjumlah sangat banyak dan terhitung jumlahnya mencapai 200 ekor yang terbagi menjadi dua kelompok.

Ajaibnya, meski terus berkembang biak dengan cara melahirkan, tetap jumlah mereka tidak bertambah.

Benar setiap ada kelahiran pasti didampingi kematian, akan tetapi jasad monyet yang mati hampir mustahil ditemukan.

Menurut Sanudin, monyet tersebut tidak bertambah jumlahnya karena adanya mahluk tak kasat mata yang memindahkan mereka ke tempat lain kalau populasinya meningkat.

Seperti halnya Sanudin, warga sekitar Sugeng juga mengatakan sangat sulit sekali untuk menemukan bangkai monyet apabila mereka memang benar - benar mati.

"Nyaris mustahil untuk menemukan bangkai monyet tersebut, sedangkan mereka terus berkembang dengan melahirkan, terlihat daei banyaknya anak - anak mereka yang masih kecil, jelasnya.

Sebagian besar masyarakat setempat masih mempercayai akan kebenaran cerita tersebut.

Bahkan warga sekitar tidak berani untuk mengambil dan memelihara monyet yang berada di sekitaran makam Ratu Bagus Kuning.

"Pernah ada warga sekitar mengambil anak monyet di sekitaran dekat makam, tiba - tiba keesokan harinya monyet tersebut langsung dikembalikan ketempat asalnya dengan alasan tidak tahan karena terus dihantui rasa gelisah dan sakit dibagian kepala, tutur Sugeng.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved