Di Sekolah ini Hanya Kepala Sekolah yang Berstatus PNS, Selebihnya Tenaga Honorer
Hanya saja, sejumlah tokoh masyarakat menilai kualitas pendidikan di Bumi Serepat Serasan ini belum bisa maksimal.
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Ariwibowo
TRIBUNSUMSEL.COM,PALI- Minimnya tenaga pengajar berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten PALI Sumatera Selatan membuat sejumlah sekolah yang ada di wilayah ini terpaksa siswa-siswi dididik oleh tenaga honorer atau non PNS.
Hal ini memang tidak mengganggu proses belajar mengajar pada sekolah bersangkutan.
Hanya saja, sejumlah tokoh masyarakat menilai kualitas pendidikan di Bumi Serepat Serasan ini belum bisa maksimal.
Seperti contoh di SD negeri 39 Talang Ubi yang letaknya di wilayah Desa Persiapan Jerambah Besi, Kecamatan Talang Ubi.
Sekolah yang terbagi menjadi 8 kelas dengan ruang belajar hanya empat ruangan ini hanya ada satu PNS di sekolah tersebut.
Status PNS itu karena menjabat kepala sekolah.
Jadi untuk mengajar anak-anak sekolah disana dilakukan seluruhnya oleh tenaga honorer yang jumlahnya 11 orang.
"Kami minta kepada Pemerintah PALI untuk menempatkan guru PNS di sekolah yang ada di desa kami.Sebab, meski kami ada di pelosok. Anak-anak di sini sama haknya untuk mendapatkan pendidikan yang layak," kata ketua komite SD N 39 Talang Ubi, Abu Umar, Rabu (26/7/2017).
Meskipun tidak ada kendala dalam proses belajar mengajar, dan bukan merendahkan tenaga guru honor.
Namun, kualitas pendidikan di daerah pelosok yang kekurangan guru PNS pasti jauh tertinggal dengan daerah kota Pendopo, PALI.
"Maaf bukannya merendahkan kualitas guru honorer ,tetapi apabila di sini ada guru PNS, ilmu yang dimiliki guru PNS tak hanya diturunkan kepada murid-muridnya saja, tetapi guru honorer juga bisa menimba pengalaman dari guru PNS," katanya.
Dikatakan Abu, tenaga pendidikan jangan menumpuk di perkotaan Kabupaten PALI.
Namun, perlu disebar ke pelosok desa agar anak di desa mendapatkan hak yang sama dengan anak di perkotaan.
"Kami minta kepada Pemerintah jangan hanya menumpuk guru PNS di perkotaan saja, tetapi di pelosok seperti sekolah desa kami juga minta diperhatikan,agar pendidikan merata," jelas Abu.
