Aneh, Niatnya Pijat Biar Enak, Nenek Ini Kakinya Malah Patah, Masih Suruh Bayar Rp 500 Ribu Lagi
Kebanyakan orang kita suka dipijat, tapi siapa yang suka patah tulang pada saat yang bersamaan? Tidak ada, duh.
Penulis: Kharisma Tri Saputra | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Kebanyakan orang kita suka dipijat, tapi siapa yang suka patah tulang pada saat yang bersamaan?
Tidak ada, duh.
Sayangnya untuk Pimyanee Thanyawongsakul, 59, dari Thailand, sesi pijatannya pada Kamis lalu (13 Juli).
Berubah menjadi mimpi buruk saat kakinya patah!
Selain itu, tukang pijat, Nathanapop Klachingchai, 50, masih menuntut THB700 (sekitar Rp 270 ribu) untuk jasanya.
Bahkan setelah mematahkan kaki pelanggannya!
Rupanya, korban seharusnya membayar THB1,360 (Rp 530 ribu).

Namun tukang pijat itu memberikan potongan harga setelah kejadian tersebut, Coconuts melaporkan.
Betapa murah hati dia!
Korban harus membayar Rp 270 ribu karena itu adalah bagian dari 'biaya pemujaan guru'.
Di Thailand, ini adalah norma budaya untuk membayar biaya ini untuk orang-orang yang melakukan pijat tradisional Thailand dan peramal.
Biaya tidak dapat diabaikan tidak peduli apa keadaannya.
Saat kaki Pimyanee patah, dia dilarikan ke rumah sakit dimana dia akan menjalani operasi hari ini (17 Juli).
Keluarga korban sangat marah dan akan mengambil tindakan hukum terhadap tukang pijat mengenai kejadian ini.
Namun, dalam pembelaan terdakwa, Pimyanee benar-benar menderita osteoporosis tapi tidak memberi tahu tukang pijat ini.
Osteoporosis adalah suatu kondisi yang menyebabkan tulang penderitanya menjadi rapuh.
Karena perubahan hormonal atau kekurangan kalsium atau vitamin D.

Pimyanee hanya memberi tahu Nathanapop bahwa dia selamat dari kanker saat ditanya tentang kondisinya yang sudah ada sebelumnya.
Jika pria itu mengetahui osteoperosisnya, dia pasti menolak memijatnya.
Meski begitu, tukang pijat itu cukup berbaik hati untuk menjual motornya hanya untuk membayar operasi korban.
Yang konon memakan biaya THB30.000 (sekitar Rp 11,8 juta).
Selain membayar untuk operasi tersebut, Nathanapop harus membayar denda THB60.000 (Rp 23,6 juta)
Dan bahkan bisa menghadapi hukuman setahun selama menjalankan bisnis kesehatan tanpa izin.
Jadi, moral dari cerita ini adalah, selalu ingat untuk memberi tahu dokter, pemijat.
Atau profesional lainnya yang memberi Anda perawatan jika Anda memiliki kondisi medis.
Kita tidak ingin lagi kejadian aneh seperti ini!